Penghina Nabi dari Swedia Tak Sadar Perbuatannya Berisiko

Seniman asal Swedia, Lars Vilks
Sumber :
  • REUTERS/Bjorn Lindgren/TT News Agency
VIVA.co.id -
Ratusan Orang Hadiri Pemakaman Penembak Denmark
Seniman Swedia, Lars Vilks, tidak menyangka perbuatannya menggambar kartun Nabi Muhammad dengan tubuh anjing di tahun 2007 lalu akan membahayakan nyawanya sendiri. Pria berusia 68 tahun itu berdalih karyanya tidak bermaksud untuk memprovokasi umat Muslim.

Polisi Denmark Tembak Mati Pembunuh Penghina Nabi

Kantor berita
Tiga Polisi Denmark Ditembak, Terkait Kartun Nabi
Reuters , Minggu, 15 Januari 2015 melansir tujuannya menggambar kartun itu untuk menantang kebenaran politik di dunia seni. Dia ingin tahu, apakah akan ada tempat yang mau memamerkan karyanya. Hasilnya, tidak ada satu pun yang berniat dengan alasan keamanan.

Ketika sketsa itu memicu kegemparan bagi kaum Muslim, di situlah dia menyadari efek karyanya tak hanya terbatas di Swedia saja.


"Dalam seni, disebutkan tidak ada lagi batasan yang tidak bisa diseberangi. Namun, sketsa kecil ini menunjukkan bahwa batasan itu memang ada," kata Vilks kala itu.


Dia mengatakan, yang diharapkannya usai menerbitkan kartun itu, publik di dalam negerinya yang memberikan apresiasi. Namun, nyatanya warga Muslim di seluruh dunia mengecam perbuatan Vilks.


Vilks beranggapan kontroversi mengenai karikatur di harian Denmark,
Jyllens-Posten
, yang sempat memicu kehebohan di Timur Tengah tahun 2006 lalu telah berlalu.  "Namun, saya keliru. Isu itu masih terus diingat publik," imbuh dia.


Selain menggambar kartun Nabi, Vilks kerap mengkritisi Islam. Dia mengatakan Islam perlu dimodernisasi.


Vilks juga mendorong agar mendebatkan sesuatu yang dianggap tabu di dalam agama bisa dibahas.


Sejak saat itu, Vilks kerap menjadi target pembunuhan. Mulai dari ancaman pembunuhan, kepalanya dihadiahi US$100 ribu atau setara Rp1,2 miliar dan adanya serangan bom di rumahnya. Salah satu pelaku yang mencoba membunuh Vilks diketahui bernama Jane. Pelaku berhasil ditangkap dan dijebloskan ke penjara.


Merasa keselamatannya terancam, polisi pun berjaga dan mengawal Vilks selama 24 jam.


Upaya pembunuhan terbaru terhadap dirinya, terjadi pada Sabtu pekan lalu, ketika sedang digelar diskusi untuk memperingati 25 tahun fatwa mati Iran terhadap penulis asal Inggris, Salman Rusdhi. Saat itu, seorang pria bersenjata memuntahkan timah panas ke arah kafe tempat diskusi diadakan.


Akibatnya, satu orang tewas terbunuh. Khawatir nyawanya terancam, Vilks kemudian disembunyikan di sebuah ruang pendingin. Menurut informasi dari polisi Denmark, pelaku diketahui terinspirasi dari teroris yang menyerang Paris pada bulan lalu dan telah menawaskan 17 orang.


Baca juga:






Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya