Rupiah Gagal Lanjutkan Penguatan, Nyaris Tembus 13.000/US$

Nilai tukar Rupiah
Sumber :
  • ANTARA/Zabur Karuru

VIVA.co.id - Nilai tukar rupiah kembali melemah tipis terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sebesar 15 poin atau 0,12 persen pada perdagangan Selasa, 17 Februari 2015. Pelemahan ini sebagai respons dari para pelaku pasar yang menantikan hasil keputusan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia terkait kebijakan suku bunga acuan (BI rate).

Berdasarkan pantauan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, rupiah menembus ke level Rp12.757 per dolar AS. Dengan demikian, rupiah gagal melanjutkan tren positifnya setelah dua hari perdagangan terakhir mengalami kenaikan.

"Sentimen positif dari euro yang diikuti oleh yen dan yuan ternyata tak mampu menolong laju rupiah yang lebih banyak dipengaruhi oleh faktor dari dalam negeri. Pasar masih bersikap wait and see menjelang pengumuman dari BI apakah suku bunga akan tetap, naik atau bahkan memberikan kejutan dengan terjadi penurunan," ujar Kepala Riset PT Woori Securindo Indonesia, Reza Priyambada kepada VIVA.co.id .

Seperti diketahui, rupiah kemarin sempat mengalami kenaikan seiring ekspektasi akan penyelesaian utang Yunani dimana Komisi Eropa bersama para kreditur internasional Yunani dan pemerintahannya terlihat memiliki pandangan yang sama untuk segera mengakhiri kemelut utang tersebut. Dan disertai dengan harapan akan kemajuan kesepakatan Rusia-Ukraina yang memberikan

Reza pun memperkirakan, potensi pergerakan rupiah masih belum akan jauh dari kisaran Rp12.739-Rp12.750 per dolar AS. "Masih tetap ada peluang bagi rupiah untuk menguat lagi. Namun, tetap mewaspadai potensi pembalikan arah jika memang ada," tambahnya.

Rupiah Masih Tertatih-tatih untuk Kembali Menguat

Baca juga:

 Dolar AS dan rupiah.

Dolar Masih Lemah, Rupiah Melaju di Jalur Hijau

Program tax amnesty terus menjaga rupiah tetap di zona positif.

img_title
VIVA.co.id
11 Agustus 2016