Komisi V Minta Bandara Soetta Segera Dibenahi

Wakil Ketua Komisi V DPR Michael Wattimena
Sumber :
  • Foto : Ririn Aprilia
VIVA.co.id -
Komisi VII Dukung Upaya Pemerintah Perkuat Pertamina
Komisi V DPR meminta kepada PT Angkasa Pura II untuk melakukan pembenahan terkait dengan pelayanan, keamanan, dan kualitas penerbangan.

Pimpinan DPR Nilai Sudah Cukup Bukti Jadikan Ahok Tersangka

Demikian hasil kunjungan Panitia Kerja (Panja) Keselamatan, Keamanan, dan Kualitas Penerbangan Nasional Komisi V DPR RI ke sejumlah tempat di Bandara Soekarno-Hatta, di antaranya PT Angkasa Pura II, Airnav Indonesia (LPPNPI), BMKG, IDSC, Basarnas dan Otoritas Bandar Udara, Selasa 17 Februari 2015.
Cita Citata Cabut Laporan terhadap Anggota DPR


Menurut Wakil Ketua Komisi V DPR Michael Wattimena, kunjungannya ke Bandara Soetta ini dalam rangka merespon baik dari aspek keamanan, keselamatan dan kualitas dari penerbangan terkait dengan musibah jatuhnya pesawat Air Asia QZ8501.

“Selanjutnya, tim Panja juga akan menggali informasi dalam rangka memperkuat catatan apa yang kita keluarkan sebagai rekomendasi Panja. Dari hasil kunjungannya ke Bandara Soekarno-Hatta ini, Panitia Kerja akan menganalisa dan selanjutnya akan dibuatkan rekomendasi,” ujar Michael saat mengunjungi AirNav, di Bandara Soekarno-Hatta.


Menurut Michael, setelah menganalisa dari apa yang didapat hari ini, Komisi V akan melakukan rekomendasi panja. Dilihat dari kunjungannya ke ATC maupun ACC, fasilitas yang ada pada kedua faktor dimaksud itu sudah sangat menunjang baik dari teknis maupun nonteknis.


Dari segi teknis, rata-rata usia alat-alat tersebut masih baru yaitu tahun 2013 dan yang terlama tahun 2012. Jadi,
up to date
dengan kondisi teknologi penerbangan itu sendiri. Sementara itu, dari sisi SDM-nya semua memiliki tanggung jawab yang tinggi, namun ada persoalan yang sangat fundamental yaitu yang terkait dengan siklus
take off
dan
landing
.


“Karena satu jam rata-rata perhari sudah 72 pesawat, yang hanya dengan dua
runway
pada sisi utara dan selatan dan ini tidak akan menguntungkan bagi aspek keselamatan, sehingga kami melihat ada pembangunan bandara pada terminal keempat dengan kapasitas 25 juta pertahun jika tidak ditambah dengan
runway,
akan menjadi kendala ke depannya, baik dari aspek keselamatan, keamanan dan kualitas penerbangan tersebut, jelasnya.


Untuk itu, Komisi V mengusulkan jika terminal keempat tersebut dibangun, harus diikuti dengan pembangunan
runway
dengan tiga sisi yaitu utara, selatan dan sisi lainnya untuk meng-
cover
terminal keempat tersebut.


“Coba saja bayangkan usia
runway
yang ada saat ini sudah 25 tahun dan
take off landing
sudah mengganggu penerbangan. Jika tidak diantisipasi, apa akibatnya nanti yang akan dialami?” ungkapnya.


Untuk itu, Komisi V mendesak Kemenhub untuk segera membangun terminal yang diikuti juga dengan pembangunan
runway
untuk meng-
cover
jumlah penumpang yang banyak ini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya