Sumber :
- VIVAnews/Fernando Randy
VIVA.co.id -
Pemerintah Provinsi DKI hingga kini masih memberlakukan Instruksi Gubernur (Ingub) DKI Jakarta tentang Moratorium Pemberian Izin Pembangunan Pusat Perbelanjaan, Pertokoan/Mal dengan luas lahan Lebih dari 5.000 meter persegi.
Namun, pasar ritel di Jakarta diperkirakan tumbuh 5,4 persen dengan adanya perkiraan penambahan pasokan di tahun ini. Adapun, tambahan pasokan tersebut dari beberapa
lifestyle center dan one-stop shopping centers
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Ramayana Susun Strategi Demi Raup Rp8,3 Triliun
Baca Juga :
Ruang Ritel di Jakarta Tumbuh Kurang dari 1%
Namun, pasar ritel di Jakarta diperkirakan tumbuh 5,4 persen dengan adanya perkiraan penambahan pasokan di tahun ini. Adapun, tambahan pasokan tersebut dari beberapa
Baca Juga :
Starmart Akan Beroperasi dengan Merek FamilyMart
sebelum peraturan moratorium dikeluarkan mantan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo.
Hasil riset pasar pusat perbelanjaan yang dilakukan Cushman & Wakefield menyebutkan, pada akhir 2015, ruang ritel sebesar 217 ribu meter persegi akan memasuki pasar.
"Semua pasokan yang akan datang merupakan pusat perbelanjaan sewa. Jika pusat-pusat perbelanjaan yang direncanakan dapat terbangun sesuai jadwal, maka Jakarta akan memiliki total ruang ritel sebesar 4.232.100 meter persegi," kata Arief, seperti dikutip
VIVA.co.id
dalam risetnya, Rabu 18 Februari 2015.
Lima proyek mal yang selesai tahun ini:
1. Lippo Mall Puri @ The St. Moritz di Kembangan, Jakarta Barat.
2. Central Park Ext di Tomang, Jakarta Barat
3. Mal Pantai Indah Kapuk di Jakarta Utara
4. One Bel Park di Fatmawati, Jakarta Selatan
5. Pusat Grosir Metro Cipulir di Jakarta Selatan
(one)
Baca juga:
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
sebelum peraturan moratorium dikeluarkan mantan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo.
