- VIVA / Tudji Martudji
VIVA.co.id – Pada Imlek 2566, Komunitas Wirausaha Muslim (KWM) menggelar kegiatan dengan cara berbeda. Mereka menggelar lomba kreasi jilbab bagi mualaf keturunan Tionghoa, dengan tema Seribu Jilbab untuk Mualaf di Masjid Cheng Ho, Surabaya, Kamis, 19 Februari 2015.
Sekitar 100 peserta berlomba mengkreasi berbagai macam jenis jilbab. Ada yang jadi model jilbab Paris, Pashmina, atau lokal, semua dikombinasi dengan bentuk wajah dipadu baju panjang menutup aurat. Humas KWM, Wirawan Dwi menyebut, kegiatan tersebut sebagai salah satu upaya, memotivasi mualaf muslimah keturunan bersemangat menutup aurat.
"Dengan menjadi muslimah, sedikit demi sedikit mereka harus mengubah kebiasaan dulu. Misalnya senang memakai rok pendek, baju lengan pendek," kata Wirawan.
Melalui kreasi jilbab, para mualaf Tionghoa dibebaskan berkreasi membuat model jilbab sesuai selera, guna menampilkan pribadi masing-masing. Seperti para hijabers yang jiwanya pemalu, mengkreasi jilbab yang dipakai layaknya anak sekolah yang baru belajar hijab. Sementara yang suka eksis, mereka sengaja memberi pernak- pernik berwarna.
"Iya, sebagai mualaf, kita harus mengedepankan tata cara berbusana muslimah yang sopan. Tetapi sebagai sesama etnis Tionghoa, kita tetap menghormati, saudara-saudara yang sedang rayakan Imlek," kata Riana, salah seorang peserta.
Baca juga: