Sumber :
- VIVAnews/Tudji Martudji
VIVA.co.id -
Tim Kunjungan Kerja Komisi VI DPR mendorong perbaikan manajemen Dok Perkapalan Surabaya (Persero) sehingga kinerja finansial BUMN tersebut dapat semakin membaik.
"Penyertaan Modal Negara (PMN) di PT Dok dan perkapalan Surabaya (Persero) itu sebesar Rp200 miliar dan keputusan pemberian PMN itu dengan catatan tidak untuk membayar utang,"ujar Wakil Ketua Komisi VI DPR Azam Azman Natawijana.
Menurutnya, Pemberian PMN itu juga memprioritaskan penuntasan hasil laporan BPK yang harus dijalankan oleh PT Dok Perkapalan Surabaya.
"Parlemen mengharapkan pemberian PMN ini dapat membangkitkan Dok perkapalan Surabaya sesuai dengan program pemerintah,"jelasnya.
Baca Juga :
Cita Citata Cabut Laporan terhadap Anggota DPR
Selain itu, lanjutnya, juga terjadi persoalan salah hitung atau
mismanagement
di PT PAL, dan Dok Surabaya. "Hal itu terkait pembuatan kapal dan profesionalitas. Keempat yaitu, permasalahan internal di tubuh perusahaan tersebut,"jelasnya.
Dia menambahkan, DPR mendorong peningkatan profesionalisme manajemen dalam perseroan. "Kita akan menelusuri aset negara yang dilindungi oleh negara di setiap BUMN. Para direksi dan eselon I kalau ada yang melenceng itu diingatkan bahwa kita ada UU Aset Negara,"paparnya.
Dia mengatakan, Komisi VI DPR akan mengundang seluruh BUMN yang mendapatkan PMN. "Para Direksi harus menjelaskan S Curver projectnya, karena itu saat ini Tim Panja Pengawasan Penyertaan Modal negara sudah berjalan sekarang ini,"katanya. (www.dpr.go.id)
Halaman Selanjutnya
Selain itu, lanjutnya, juga terjadi persoalan salah hitung atau