Wanita, Ketahui Efek Buruk Botoks

Ilustrasi operasi plastik
Sumber :
  • iStock

VIVA.co.id - Bukan rahasia lagi, botoks bisa menghilangkan garis halus dan kerutan di bagian wajah. Wanita menyukai jenis perawatan ini, karena membuat penampilan tampak lebih muda di depan cermin, hanya dalam hitungan hari. Prosedur ini bisa dilakukan enam bulan sekali.

Sayangnya, banyak yang kurang sabar menunggu sebelum melakukan prosedur botoks berikutnya. Sebab, dalam hitungan dua hingga tiga bulan, keriput dan kerut halus bisa kembali muncul. Imbasnya, banyak yang memilih jalan pintas. Kembali melakukan botoks, padahal belum waktunya. Lama kelamaan, mereka pun jadi pecandu botoks.

Mereka si pecandu botoks, akhirnya mendapatkan ketergantungan psikologis yang sudah menjadi 'racun'. Karena kecantikannya bisa didapatkan secara instan. Faktor ini pula yang menyebabkan mereka berhenti membayar untuk konsultasi dan mengindahkan peringatan dari dermatologis.

Dilansir dari Times of India, terlalu sering menyuntik dapat dengan mudah membekukan raut wajah yang terlihat tidak alami dan seperti plastik. Nantinya, mereka tidak bisa menggunakan otot wajahnya untuk berekspresi.

Hanya 0,2 persen antibodi dapat berkembang terhadap toksin botulinum dengan suntikan berulang. Botox akan berhenti mengalami efeknya jika antibodi berkembang.

Efek buruk lainnya adalah wajah Anda akan tampak 'beku' dan dan sulit berekpresi. Penelitian melaporkan bahwa 40 persen pengguna botox, secara teratur merasa harus untuk menggunakannya dan 50 persen merasa mereka membutuhkan lebih suntikan untuk mengontrol penampilan lebih muda mereka. (asp)


Baca juga:

Masker Aspirin Mampu Bersihkan Pori-pori Wajah


Cabai.

Daun Cabai Mampu Atasi Masalah Kulit

Selain vitamin C, daun cabai mengandung antioksidan.

img_title
VIVA.co.id
10 Agustus 2016