- REUTERS/Bobby Yip/Files
VIVA.co.id - Lenovo menanggapi kabar perangkat komputer produksinya yang disusupi perangkat lunak berupa malware yang dianggap berbahaya, Superfish.
Lenovo menegaskan Superfish tidak memantau perilaku ataupun merekam informasi pengguna. Bahkan, lanjut Lenovo, pengguna dapat memilih untuk menggunakan atau tidak menggunakan Superfish pada produknya.
Produsen komputer ini mengakui Superfish memang telah diinstal pada sejumlah notebook pengguna pada September dan Desember 2014. Lenovo menegaskan, keberadaan Superfish bukan virus jahat, melainkan untuk membantu pengguna ketika berbelanja di internet.
"Superfish telah sepenuhnya men-disable interaksi pada sisi server (sejak Januari 2015) di semua produk Lenovo, sehingga tidak lagi aktif," ujar Lenovo dalam keterangan tertulis kepada VIVA.co.id, Jumat, 20 Februari 2015.
Perusahaan teknologi asal Tiongkok ini menegaskan Superfish sudah dihapus di semua produk yang disebarluaskan Lenovo.
"Tindakan men-disable Superfish sudah tidak lagi diinstal sejak Januari 2015. Lenovo tidak menginstal software (Superfish) ini di masa yang akan datang," ujar mereka.
Disampaikannya, Lenovo mengklaim telah menginvestigasi mendalam untuk menemukan bukti adanya masalah keamanan terkait keberadaan Superfish pada perangkatnya.
Namun, dikarenakan Superfish dianggap telah mengkhawatirkan para konsumennya, maka Lenovo mengambil kebijakan untuk tidak menyematkan perangkat lunak tersebut, terhitung bulan kemarin hingga produk selanjutnya.
"Kami akan terus mengulas semua yang kami lakukan dan cara kami melakukannya untuk memastikan agar kami mengutamakan kebutuhan, pengalaman dan prioritas pengguna. Untuk lebih jelasnya, teknologi Superfish adalah murni berbasis kontekstual/image dan bukan perilaku," kata Lenovo.
Baca juga:
Bos Lenovo: Kami Kapok, Tak Mau Kirim Superfish Lagi
Program Superfish diakui sebuah kesalahan perusahaan.
