VIVA.co.id - Tanjung Lesung telah diresmikan Presiden Joko Widodo sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Senin 23 Februari 2015. Presiden yakin, KEK di Pandeglang, Banten ini bakal menguntungkan bagi daerah.
Malah, Presiden sudah perintahkan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk membangun jalan tol.
Lantas, seperti apa profil Tanjung Lesung yang digadang-gadang sebagai KEK bidang pariwisata ini?
KEK Tanjung Lesung didirikan di atas lahan seluas 1.500 hektare (ha) dan memiliki garis pantai sepanjang 13 kilometer. Kawasan itu diklaim memiliki fasilitas terintegrasi berkelas dunia dan eksotisme alam dengan budayanya.
Operasional pembangunan KEK Tanjung Lesung dilakukan oleh PT Banten West Java Tourism Development Corporation (BWJ). Perusahaan itu merupakan anak dari PT Kawasan Industri Jababeka Tbk.
Direktur Utama PT BWJ, Setiawan Mardjuki dalam siaran persnya mengatakan, sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah (PP) No 26/2012, KEK Tanjung Lesung harus beroperasi pada akhir Februari 2015.
“KEK ini bertujuan untuk mendorong investasi, khususnya di sektor pariwisata. Sehingga, secara nasional investasi, sektor pariwisata mampu memberikan kontribusi 12 persen terhadap investasi nasional dari realisasi selama ini sekitar 5–6 persen,” ujar Setiawan.
Hingga saat ini, lanjut Setiawan, bermodalkan lahan seluas 1.500 ha, KEK Tanjung Lesung memiliki sejumlah penginapan bertaraf internasional. Terdiri dari 44 unit villa, 61 unit villa di Tanjung Lesung Beach Hotel, the Blue Fish, the Sailing Club, dan Green Coral Exclusive Camping.
Intinya, ujar Setiawan, banyak hal yang dapat dilakukan selama berada di Tanjung Lesung, khususnya bagi para pecinta olahraga air. Misalnya, snorkeling, diving, banana boat, hingga sailing dapat dilakukan di fasilitas The Beach Club.
Wisatawan tak hanya dapat melakukan aktivitas olahraga air, namun juga berpartisipasi melestarikan lingkungan laut dengan mempelajari cara transplantasi terumbu karang di lokasi konservasi yang terletak di tengah laut. (asp)
Baca juga: