Wapres: Kita Bisa Kurangi Impor dari Brasil

Wakil Presiden Jusuf Kalla
Sumber :
  • VIVAnews/Fajar Sodiq

VIVA.co.id - Jelang eksekusi terpidana mati gembong narkoba Bali Nine, hubungan politik Indonesia dengan Australia dan Brasil memanas. Bagaimana dampaknya terhadap kerja sama ekonomi Indonesia dengan kedua negara tersebut?

Wakil Presiden Jusuf Kalla, Selasa 24 Februari 2015, menegaskan bahwa Pemerintah Indonesia akan meninjau kembali kerja sama ekonomi antara kedua negara.

Perlakuan Presiden Brasil, Dilma Rousseff, yang menolak menerima surat kepercayaan dari Duta Besar Indonesia, Toto Riyanto, sangat mencoreng kehormatan Indonesia. Hal itu akan direspons dengan tegas.

"Ya, kalau dia (Dilma) turunkan sikap politiknya, kita juga turunkan sikap politik kita, bisa juga turunkan sikap ekonomi kita," ujarnya, saat ditemui di kantor Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Jakarta.

Wapres mengungkapkan, Indonesia lebih banyak membeli produk Brasil, ketimbang negara tersebut. Hal itu, membuat posisi tawar yang dimiliki lebih besar.

"Kita banyak beli pesawat, kalau gitu, kita juga bisa mengurangi impor dari Brasil, termasuk alutsista (alat utama sistem persenjataan)," tambahnya.

Menurutnya, banyak alternatif negara produsen barang impor yang bisa menggantikan posisi Brasil. Untuk itu, pemerintah tidak akan gentar dalam mengambil sikap tegas.

"Lagi dipertimbangkan. Kami periksa dulu macam apa kita punya komitmen, kontraknya," tuturnya.

Berbeda dengan Brasil, sikap pemerintah Indonesia terhadap Australia sedikit lebih lunak. Menurutnya, kerja sama ekonomi antarkedua negara akan berjalan seperti biasa. (asp)

Wapres Kalla Resmikan Pembukaan GIIAS 2016



Baca juga:

Wakil Presiden Jusuf Kalla

Pameran Mobil Terbesar Asia Tenggara GIIAS 2016 Resmi Dibuka

Pameran diikuti 33 perusahaan otomotif, mulai dari mobil hingga motor.

img_title
VIVA.co.id
11 Agustus 2016