IHSG vs Minyak Dunia, Mana yang Lebih Oke?

Para Pelaku Pasar Menyikapi IHSG
Sumber :
  • Facebook

VIVA.co.id - Laju indeks harga saham gabungan (IHSG) terlihat terus bergerak menuju level tertingginya dari hari ke hari. Dimotori oleh aliran dana asing yang konsisten, sejak kembali masuk pada 21 Januari 2014.

IHSG Bertengger di Zona Hijau, Beli Saham Kapitalisasi Besar

Adapun, total dana asing yang masuk sejak saat itu sudah sebesar Rp12.2 triliun.

Menurut pengamat pasar modal, Argha Jonathan Karo Karo, konsistensi masuknya dana asing yang merupakan indikator optimisme investor asing terhadap kondisi dalam negeri juga cukup besar. Buktinya, dalam 23 hari perdagangan, asing mencatakan 20 hari inflow (dana masuk) dan hanya tiga hari asing membukukan net sell (penjualan bersih) harian.

Bukan hanya itu, lanjutnya, dari sisi teknikal, IHSG terlihat ada dalam tren bullish (menguat) yang cukup sehat, di mana melihat IHSG bergerak tenang. Dengan kenaikan seperti ini, belum terlihat sejauh apa IHSG dapat menanjak dalam beberapa bulan ke depan.

Untuk diketahui, ditutup nyaris menyamai rekor tertingginya sepanjang sejarah di level 5.417,31 pada perdagangan kemarin, Selasa 24 Februari 2015.

Dibuka Menguat, IHSG Lanjutkan di Jalur Hijau

Rekor IHSG sebelumnya berada di 5.417,66, atau naik 27,21 poin dibandingkan perdagangan sebelumnya, setelah pernyataan Presiden Joko Widodo mengenai kisruh politik antara Komisi Pemberantasan Korupsi dan Polri.

Bagaimana komoditas?

Jika perjalanan IHSG saat ini ada di lampu hijau, pergerakan komoditas justru ada dalam lampu kuning. Menurutnya, tren naik jangka pendek minyak dunia, terpatah dengan adanya koreksi semalam mencapai US$49,28 per barel.

"Dalam jangka menengah, kami tidak percaya minyak dunia akan kembali membentuk level terendahnya lagi tahun ini. Kami bukan pihak yang tidak percaya bahwa minyak akan turun ke bawah level US$40 per barel, namun potensi harga minyak kembali melakukan support testing di level terendahnya tahun ini kembali terbuka," ujar Argha Jonathan dalam keterangan kepada VIVA.co.id, Rabu 25 Februari 2015.

Potensi pergerakan yang sama mungkin terjadi di saham-saham batu bara. Jadi, dia menyarankan, bagi para pedagang jangka pendek (swing trader) untuk sedikit mengurangi jumlah saham-saham komoditas dalam jangka pendek sebagai upaya mengurangi risiko kembali turunnya harga minyak dunia. (asp)

Arus Modal Mengalir, Cermati Saham-saham Ini



Baca juga:

Ilustrasi.

Investor Optimistis, IHSG Lanjutkan Penguatan

Pola pergerakan akan tetap terjaga.

img_title
VIVA.co.id
9 Agustus 2016