Sarana Multi Infrastruktur Targetkan Pembiayaan Rp10,8 T

Harga Properti Meningkat
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id - PT Sarana Multi Infrastruktur pada tahun 2015-2016 menargetkan pembiayaan hingga Rp10,8 triliun.

Direktur Utama Sarana Multi Infrastruktur, Emma Sri Martini, Rabu 25 Februari 2015, mengatakan hal itu, setelah DPR menyetujui penyertaan modal negara (PMN) perseroan sebesar Rp20,3 triliun.

Menurutnya, Sarana Multi Infrastruktur menargetkan akan melakukan percepatan pembiayaan proyek-proyek infrastruktur di seluruh Indonesia yang bisa menciptakan efek berlipat ganda, sehingga diharapkan bisa memberi kontribusi optimal pada negara.

''Skema pembiayaan Sarana Multi Infrastruktur didukung penuh oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah, serta kerja sama dengan pihak swasta. PMN yang dipercayakan kepada kami, akan dikembangkan dalam berbagai proyek infrastruktur dengan multiplier efek yang lebih besar, sehingga bermanfaat bagi masyarakat,'' kata Emma, di kantornya.

Menurutnya, berdasarkan portofolio per 31 Desember 2014, Sarana Multi Infrastruktur telah memberikan komitmen pembiayaan sebesar Rp5,57 triliun, dengan total dengan total nilai proyek sekitar Rp45,55 triliun dengan multiplier efek sebesar 8,2 kali.

Adapun, proyek-proyek yang akan dibiayai, terutama terkait dengan program prioritas seperti jalan tol, pelabuhan, dan bandara.

''Proyek-proyek seperti bandara, pelabuhan, dan jalan akan menjadi fokus pertama. Kemudian yang berikutnya adalah infrastruktur di Indonesia Timur," jelasnya.

Dia menuturkan, Sarana Multi Infrastruktur yang 100 persen sahamnya dimiliki pemerintah melalui Kementerian Keuangan, berperan sebagai katalis dalam percepatan pembangunan infrastruktur nasional.

''Pembangunan infrastruktur itu tidak hanya dari sisi pembangunan, tapi juga penyiapan proyek," ujarnya. (asp)

Hutama Karya Disuntik Pinjaman, Bangun Tol Medan-Binjai

Baca juga:



Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Bambang Brodjonegoro

Pemerintah Siap Rombak PT SMI Layaknya Bapindo

Ini agar lebih fokus biayai pembangunan infrastruktur berisiko.

img_title
VIVA.co.id
8 Maret 2016