- idiva.com
VIVA.co.id - Salah satu destinasi wisata menarik di Lombok adalah Banyumulek. Di sini, ada sekitar 350 ribu pengrajin yang mampu menghasilkan kerajinan khas Lombok. Sayangnya, tidak banyak yang bisa dilakukan untuk membuat mereka berekspansi.
Dikatakan Kepala Dinas Kepariwisataan NTB, Muhammad Fauzal, Rabu 25 Februari 2015, dari sekian banyak pariwisata yang ada di Lombok, yang menjadi masalah adalah konektivitas yang bisa membuat mereka mendunia. Para pengrajin itu ingin dikenal tidak hanya oleh wisatawan yang datang, tetapi juga ke seluruh wilayah Indonesia dan dunia.
Ditambahkan Bupati Lombok Barat, Zaini Arony, Lombok memang akan memfokuskan pendapatan mereka pada dua sektor, Pariwisata dan Pertanian (termasuk peternakan dan perkebunan).
Data yang dipaparkannya, dari jumlah TKI di NTB yang bekerja di luar ada sebanyak 5.800 orang dengan remitansi yang diterima sekitar Rp247 miliar. Ini sangat jauh berbeda dengan penerimaan dari pariwisata, sekitar 374 ribu wisatawan dengan pendapatan ke daerah mencapai Rp428 miliar dalam setahun.
Untuk itu, kata dia, butuh konektivitas untuk membuat mereka bisa terhubung dengan dunia luar. Apalagi dalam waktu dekat, mereka juga akan memperkenalkan Lombok melalui tagline pariwisata 'Tambora Menyapa Dunia' pada awal April nanti.
XL mencoba menjawab tantangan ini dengan program 'UKM dalam Smartphone', atau 'SME Goes Mobile'. Program yang diluncurkan sejak 2013 ini tercatat mampu menarik sekitar 2.588 UKM yang bergabung. Mayoritas, atau sekitar 55 persen' UKM itu berasal dari wilayah timur.
"Ada tiga komponen yang kami berikan, yakni mempermudah mereka promosi melalui iklan dengan mobile advertising. Selain itu, Komputasi awan dan penyedian situs mobile, serta menyediakan ruang untuk jualan dengan memanfaatkan mobile commerce Elevenia," ujar Herwinto Candra Sutantyo, Head of M-Advertising XL.
Sedangkan untuk 'Visit Lombok: Tambora Menyapa Dunia', XL berencana mempromosikannya melalui berbagai channel, baik Location Based Advertising (LBA), Display Advertising, menyediakan situs mobile, dan marketplace UKM di Elevenia.
VP Project Management XL Axiata, Agus Simorangkir mengklaim bahwa sebanyak 93 persen pengguna seluler di NTB, Lombok ini merupakan pelanggan XL. Infrastruktur dan jaringan di wilayah ini sudah 100 persen meng-cover wilayah ini.
"Saya pastikan, semua sudah tertutup BTS XL, kecuali Gunung Rinjani," kata Agus Simo.
Total BTS di Lombok saat ini mencapai 1.520 BTS 2G dengan tambahan 487 BTS 3G. Sedangkan di Sumbawa ada sekitar 401 BTS yang terdiri dari 314 BTS 2G dan 87 BTS 3G.
Pada situs belanja online Elevenia, selain sisi bisnis, XL juga berusaha mengakomodir kebutuhan pelaku industri kecil nasional untuk bisa ikut memanfaatkan layanan pemasaran secara digital.
Saat ini, jumlah penjual dari kalangan UKM lokal di Elevenia mencapai lebih dari 18 ribuan, dengan lebih dari 2 juta jenis produk. Perhatian untuk pelaku usaha kecil menengah lokal akan terus dikembangkan, antara lain berupa pelatihan berjualan secara digital.
Sementara itu, pada AdReach (mobile advertising) XL terus melakukan terobosan yang semakin memaksimalkan manfaat bagi para pemasang iklan untuk menggunakan produk ini. Produk AdReach juga bisa dimanfaatkan oleh berbagai kalangan usaha, termasuk kalangan UKM untuk mengenalkan produk sekaligus meningkatkan penjualan.
Dinas kepariwisataa Lombok menargetkan adanya dua juta kunjungan ke Lombok dan Sumbawa. Tingkat wisatawan menetap juga akan ditingkatkan dari rata-rata 2,8 hari masa tinggal menjadi empat hari dan menghasilkan pendapatan sekitar Rp500 miliar. (asp)
Baca juga:
