Pemda Penghasil Migas Minta 'Jatah' Lebih Besar

Ilustrasi/Pekerja di tempat pengeboran minyak dan gas.
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id - Ketua Asosiasi Daerah Penghasil Minyak dan Gas Bumi (ADPM) Awang Faroek Ishak meminta, pemerintah pusat memberi perhatian lebih besar kepada daerah penghasil minyak.

Mengapa Pemerintah Daerah Penghasil Migas Bikin Asosiasi?

Menurut dia, ada beberapa hal yang harus diperhatikan pemerintah. Misalnya, pemerintah daerah diberi porsi yang lebih besar dalam mengelola sumber daya alam yang dimiliki.

"Diharapkan, sesuai kemampuan daerah kami, seluruh daerah harus dapat perhatian lebih. Karena ini daerah penghasil," ujarnya dalam acara deklarasi ADPM di Musyawarah Nasional ke III Forum Konsultasi Daerah Penghasil Migas (FKDPM) di Jakarta, Kamis, 26 Februari 2015.

Ini yang Diminta Menteri Sofyan ke Pemda Penghasil Migas

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil menawarkan skema, berupa sebagian dari pendapatan daerah dari migas dipangkas untuk insentif bagi industri di daerah tersebut. Menurut dia, sepanjang dana bagi hasil yang dijatahkan pemerintah pusat kepada daerah dirasakan manfaatnya, hal itu tak menjadi masalah. Dengan harapan industri pengolahan di daerah penghasil migas dapat berkembang.

Sofyan menambahkan, di Kaltim saat ini ada tiga kawasan ekonomi khusus (KEK) yang sedang dikembangkan. Ia berharap, hal itu bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar. Ia mengklaim, kebijakan pemerintahan baru sudah sejalan dengan pemerintah daerah.

"Saya kemarin juga berterima kasih dengan Andrinof (Kepala Bappenas) yang mengatakan 90 persen usulan RPJMD seluruh provinsi Kalimantan sejalan dengan RPJMN."

Baca juga:

'Royalti' Daerah Penghasil Migas Akan Dikurangi
Seorang petugas berjaga di lapangan minyak Blok Cepu di Desa Gayam, Kecamatan Ngasem, Bojonegoro, Jatim

SKK Migas Setuju Pengembangan Lapangan Migas Rp51 Triliun

Penerimaan negara diproyeksikan mencapai ratusan triliun rupiah.

img_title
VIVA.co.id
7 September 2015