- VIVAnews/Anhar Rizki Afandi
VIVA.co.id - Pemerintah Provinsi Jawa Timur menggelontorkan 80 ton beras untuk operasi pasar guna menekan lonjakan harga beras. Pemerintah yang menaungi sejumlah wilayah yang menjadi lumbung padi di Indonesia itu akan menjual harga beras senilai Rp7.400 per kilogram.
"Operasi ini sudah dilakukan di beberapa pasar di wilayah Jawa Timur, kita sudah bergerak selama dua hari," kata wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf, ketika ditemui dalam acara Pramuka di Kota Malang, Jumat 27 Februari 2015.
Data Pemprov Jawa Timur menyebut, stok beras saat ini masih aman untuk tujuh hingga delapan bulan ke depan. Masyarakat diimbau tidak panik dengan isu kelangkaan beras yang mengakibatkan melonjaknya harga di pasaran.
Menurutnya, tindakan Pemprov menggelontorkan beras medium milik Bulog merupakan upaya untuk menstabilkan harga beras yang melonjak tinggi dibandingkan harga gabah.
"Tugas kita adalah membantu pemerintah, bagaimana agar harga beras ini bisa stabil," ujarnya.
Sementara itu, Badan Urusan Logistik Sub Divre Malang baru merencanakan melakukan operasi pasar pada Sabtu 28 Februari 2015. Beras medium yang diambil dari cadangan beras pemerintah itu akan dijual di beberapa titik pasar yang sering dijadikan titik berkumpulnya masyarakat dan konsumen beras.
“Satu titik yang sudah ditetapkan rencananya akan berada di Pasar Besar Kota Malang,” kata Kepala Bulog Sub Divre Malang Arsyad.
Bulog mengaku siap untuk melakukan operasi pasar di titik manapun di wilayah kerja Bulog Sub Divre Malang, meliputi Kota dan Kabupaten Malang, Kota dan Kabupaten Pasuruan dan Kota Batu. (one)
Baca juga: