Bangun Infrastruktur, PU Ajukan Utang Luar Negeri Rp9 T

Menteri BUMN Rini Soemarno & Menteri PU - Perumahan Rakyat M Basuki Hadimuljono
Sumber :
  • Antara/ Andika Wahyu
VIVA.co.id -
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) mengajukan pinjaman luar negeri sebesar triliunan rupiah untuk tahun ini. Pinjaman itu akan digunakan untuk membiayai pembangunan infrastruktur dasar.


"Sekitar Rp9 triliun dari pinjaman luar negeri. Itu sudah
on going
. Ada JICA, ADB, Bank Dunia, dan Tiongkok," kata Menteri PU-Pera, Basuki Hadimuljono, di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Jumat 27 Februari 2015.


Basuki mengatakan, bahwa utang luar negeri yang diajukan ini digunakan untuk membiayai pembangunan infrastruktur dasar berupa irigasi, bendungan, perumahan, air, dan jembatan. Pinjaman terbesar akan digunakan untuk air minum.


"(Pinjaman)) dari ADB itu untuk air baku dan irigasi. Lalu pinjaman dari Tiongkok itu untuk jembatan dan bendungan," kata dia.


Dia mengatakan, bahwa pinjaman terbesar berasal dari Jepang.
Share
-nya sebesar 30 persen. Lalu, disusul ADB sebesar 26 persen. Untuk urusan pinjaman, Basuki menyerahkannya kepada Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional dan Kementerian Keuangan.


"Itu urusan mereka. Mereka itu ujung tombak dalam mencari pinjaman luar negeri," kata Basuki.

Utang Luar Negeri Indonesia Rp4.034 Triliun

Lantas berapa bunga pinjamannya? Basuki mengaku, tidak tahu.
Terowongan Tol Cisumdawu akan Tembus Bukit


Ratusan Hektare Lahan Proyek Kereta Cepat Belum Dibebaskan
"Kalau bunga, saya tidak tahu. Itu urusan Kementerian Keuangan," kata dia.

Baca juga:



Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya