Sumber :
- ANTARA FOTO/Andika Wahyu
VIVA.co.id
- Presiden Joko Widodo berharap pelemahan nilai tukar rupiah hanya sementara. Menurutnya, tekanan terhadap rupiah berasal dari situasi global, yakni menguatnya dolar Amerika Serikat terhadap mata uang negara lain.
"Ini dipicu penguatan dolar AS pada semua mata uang dunia. Kita ingin rupiah bergerak pada level yang aman," kata Jokowi di Ruang Wartawan Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin 2 Maret 2015.
Baca Juga :
Kurang Gesit, Rupiah Masih Sulit Menguat
"Ini bagus sekali, akan kita gerakkan agar itu tercapai," ujar dia.
Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) nasional dinilai Jokowi bakal menjadi sinyal yang baik pada pelaku ekonomi selain cadangan devisa mencapai US$114,3 miliar serta neraca perdagangan membaik dan aliran modal yang masuk ke Indonesia juga tinggi.
"Aliran modal yang masuk sampai bulan Februari 2015 mencapai Rp5,7 triliun," kata Jokowi.
Menurut kurs tengah Bank Indonesia hari ini, rupiah melemah di level 12.933 per dolar AS. Angka tersebut, menunjukkan pelemahan sebesar 130 poin dari perdagangan akhir pekan lalu yang mencapai 12.863 per dolar AS. (one)
Halaman Selanjutnya
Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) nasional dinilai Jokowi bakal menjadi sinyal yang baik pada pelaku ekonomi selain cadangan devisa mencapai US$114,3 miliar serta neraca perdagangan membaik dan aliran modal yang masuk ke Indonesia juga tinggi.