- ANTARA/Prasetyo Utomo
VIVA.co.id - Laju indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi terus melanjutkan penguatannya pada perdagangan Selasa, 3 Maret 2015. Kenaikan indeks pun didorong oleh maraknya aksi beli asing di pasar reguler.
Menurut Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo Purnomo, dengan deflasi di Februari sebesar 0,36 persen, maka tinggal menunggu bagaimana reaksi dari pasar ketika nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melewati level psikologis 13.000. Jika terlihat tak terjadi kepanikan, katanya, reli pada sepertinya akan terus berlanjut.
"Sejauh ini, kondisi pasar tampak kuat. Dengan aliran dana asing yang minim sebesar Rp628,82 miliar, IHSG masih dapat ditutup dengan rekor harga tertinggi barunya di level 5.477,83 atau naik 27,54 poin," ujarnya kepada VIVA.co.id, Senin 2 Maret 2015.
Dengan kondisi demikian, dia memperkirakan bahwa laju indeks saham di bursa akan bergerak naik menuju resistance (batas atas) di kisaran 5.550-5.600.
Untuk diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) baru saja mengumumkan, untuk bulan Februari 2015 terjadi deflasi 0,36 persen. Sehingga angka inflasi tahun untuk periode tersebut turun menjadi 6,29 persen dari 6,96 persen dan dinilai positif oleh pelaku pasar.
Senada dengan Satrio, Kepala Riset PT MNC Securities, Edwin Sebayang, juga memproyeksikan bahwa indeks tetap aman di zona hijau. Menurutnya, indeks saham tetap akan terangkat meski dengan kecenderungan penguatan terbatas.
"Apabila aksi beli berlanjut dan sentimen membaiknya kondisi global terus terjaga maka IHSG berpeluang besar menembus rekor baru lagi," terangnya.
Terkait dengan saham-saham pilihan yang menjadi rekomendasi beli pada hari ini, dia menyebutkan setidaknya ada lima saham. "Kelima saham yang jadi rekomendasi beli, antara lain ASII, BBCA, BBRI, TLKM dan PGAS," tambahnya. (one)
![vivamore="Baca Juga :"]
Investor Optimistis, IHSG Lanjutkan Penguatan
Pola pergerakan akan tetap terjaga.
