Sumber :
- Antara/Puspa Perwitasari
VIVA.co.id
- Laju indeks harga saham gabungan (IHSG) harus berakhir di zona merah pada perdagangan Rabu, 4 Maret 2015. Di akhir sesi kedua, melemah sebesar 26,56 poin atau 0,49 persen ke level 5.448,06.
Melemahnya indeks seiring dengan 213 saham turun, 85 saham naik dan sebanyak 77 saham tak mengalami perubahan atau stagnan. Untuk volume perdagangan mencapai 5,34 miliar saham senilai Rp5,74 triliun.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Investor Optimistis, IHSG Lanjutkan Penguatan
Melemahnya indeks seiring dengan 213 saham turun, 85 saham naik dan sebanyak 77 saham tak mengalami perubahan atau stagnan. Untuk volume perdagangan mencapai 5,34 miliar saham senilai Rp5,74 triliun.
Baca Juga :
Dibuka Menguat, IHSG Lanjutkan di Jalur Hijau
Penutupan indeks diwarnai oleh kenaikan tertinggi pada level 5.484,86, sementara terendahnya sempat menyentuh di 5.435,44. Penurunan yang terjadi pada IHSG tampaknya turut terpicu dari menipisnya volume pembelian asing yang menyebabkan penjualan bersih
(net sell)
mencapai Rp235,59 juta.
Demikian halnya dengan indeks saham unggulan LQ45 yang turut merosot sebesar 0,69 persen ke 947. Kemudian, indeks JII dan IDX30, masing-masing mengalami koreksi 0,93 persen ke 723 dan 0,69 persen ke 488.
"Dari bursa global dan regional sedang kurang bersahabat. Di sisi lain, dalam negeri juga belum ada sentimen positif yang kuat untuk mendongkrak laju IHSG. Ditambah dengan mulai terjadinya jenuh beli asing sehingga penjualan kembali membesar," ujar pengamat pasar modal, Andre Mahardika kepada
VIVA.co.id.
![vivamore="
Baca Juga
:"]
[/vivamore]
(ren)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Penutupan indeks diwarnai oleh kenaikan tertinggi pada level 5.484,86, sementara terendahnya sempat menyentuh di 5.435,44. Penurunan yang terjadi pada IHSG tampaknya turut terpicu dari menipisnya volume pembelian asing yang menyebabkan penjualan bersih
