6-3-1899: Jerman Patenkan Obat Aspirin

Pekerja Bayer membuat obat pil aspirin
Sumber :
  • REUTERS/Bayer/Handout
VIVA.co.id
Masker Aspirin Mampu Bersihkan Pori-pori Wajah
- Pada 116 tahun yang lalu, Kantor Paten Kekaisaran Jerman di Berlin mempatenkan Aspirin, nama produk obat asam asetilsalisilat untuk meredakan rasa sakit atau nyeri minor. Paten itu milik perusahaan obat Jerman, Friedrich Bayer & Co.

Lima Fakta Menarik Tentang Aspirin

Menurut
Harga Pangan Naik Gegara Perang Israel Vs Iran?
The History Channel , asam asetilsalisilat ini pada awalnya dibuat dari suatu unsur kimia yang ditemukan di kulit batang pohon willow. Di zaman kuno, bahan aktif salisin digunakan selama berabad-abad dalam dunia pengobatan.


Pengobatan itu sudah dipraktikkan pada masa Yunani Kuno saat Hippokrates menggunakannya sebagai pereda rasa sakit dan demam. Sejak abad ke-19, para dokter mulai memikirkan penyediaan obat itu dalam bentuk yang lebih praktis dan aman, karena bahan aktif salisin itu berasa sangat tidak enak dan berisiko merusak lambung.


Pada 1897, seorang pekerja perusahaan Bayer bernama Felix Hoffman menemukan cara untuk membuat obat itu jadi aman dikonsumsi dan lebih enak untuk diminum. Ada bukti lain yang menunjukkan bahwa temuan yang diklaim Hoffman itu dibuat oleh seorang ahli kimia Yahudi, Arthur Eichengrun, namun jasa dia ditutup-tutupi oleh rezim Nazi.


Setelah mendapat hak petan, Bayer mulai mendistribusi aspirin dalam bentuk serbuk ke para dokter untuk diminum pasien mereka dengan takaran satu gram sekali tenggak. Nama aspirin itu berasal dari "a" mewakili asetil, "spir" mewakili tanaman spirea yang jadi bahan salisin, dan "in" merupakan akhiran yang umum digunakan untuk istilah pengobatan. Obat itu populer secara pesat dan kini menjadi koleksi wajib setiap rumah tangga.


Menurut K Schror dalam bukunya, Acetylsalicylic Acid, kepopuleran penggunaan aspirin sebagai obat dimulai pada tahun 1918 ketika terjadi pandemik flu di berbagai wilayah dunia.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya