Tiongkok Berhasil Ungkap Sisi Misterius Bulan

Citra permukaan bulan
Sumber :
  • news24.com
VIVA.co.id
China Temukan Jenis Batu Baru Mengejutkan di Bulan
- Badan Antariksa Nasional Tiongkok (CNSA) berhasil menguak sebuah misteri yang belum terungkap di bulan. CNSA mengklaim bulan memiliki sejarah yang lebih kompleks dari dugaan sebelumnya.

China Klaim Punya Data Lebih Akurat Soal Bulan

Permasalahan kompleks tersebut terkuak, setelah CNSA menemukan bulan memiliki sembilan lapisan permukaan. Penemuan ini berdasarkan alat radar penembus tanah dari kendaraan robotik antariksa milik Tiongkok, yakni Jade Rabbit atau dikenal dengan Yutu.

"Ada sejarah geologi yang lebih kompleks daripada yang kami pikirkan," ujar ilmuwan Tiongkok, Xiao Long dilansir dari Reuters, Jumat, 13 Maret 2015.

Para ilmuwan Tiongkok menduga lapisan permukan bulan ini merupakan hasil dari lava yang terlapisi oleh tanah. Hal ini dikenal dengan istilah regolith, yang mana permukaan tanahnya di atas bebatuan yang telah mengalami pelapukan.

"Hal ini sangat mungkin episode letusan gunung berapi, di mana telah menjadi lembah di kedalaman yang lebih besar," ungkap ilmuwan negeri Tirai Bambu itu.

Radar pendeteksi tanah Yutu menunjukkan hasil awal dari penemuannya. Dijelaskan, permukaan tanah di bulan berasal dari letusan lava sebanyak lima kali, hingga membentuk cekungan cukup besar mencapai kedalaman 1 kilometer.

2016, di Bulan Mulai Ada Iklan

Radar Yutu ini juga berhasil mendeteksi lima lapisan di bawah permukaan bulan, tepatnya pada kedalaman 400 meter.

Dengan demikian, hasil eksplorasinya berhasil melebihi yang dilakukan oleh Apollo dari Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA), yang menjelajah di Bulan tahun 1969-1972.

"Misi Apollo hanya mengebor regolith dengan kedalamam 3 meter. Strukur yang kami temukan ini, memberitahukan kami perisitwa vulkanisme di bulan. Ini berarti unsur penting dalam sejarah bulan," ucap Xiao.

Keberhasilan CNSA ini dikarenakan Yutu berhasil mendarat pada daerah yang dikenal dengan Mare Imbrium. Sementara NASA hanya mendarat di Imbrium yang lebih muda usianya.

Diketahui, CNSA meluncurkan Yutu sejak 2013 lalu. Yutu harus melakukan zigzag dalam mengeksplorasi bulan sejauh 114 meter, sebelum berhenti di lokasi yang diinginkan, yaitu di Mare Imbrium.

Hasil penemuan misteri Bulan ini, diterbitkan oleh Xiao ke dalam jurnal Science pada edisi Minggu ini. (ase)

![vivamore="
Baca Juga
:"]

[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya