DPR Nilai Rupiah Mendekati Titik Nadir

Rupiah
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id - Wakil Ketua DPR Fraksi Demokrat, Agus Hermanto, menilai pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, yang terjadi sekarang mendekati titik nadir. Hal tersebut, karena tajamnya penurunan rupiah hingga di atas Rp13 ribu per dolar AS.

"Ini ekonomi kita sudah betul-betul, walaupun belum sampai titik nadir, tapi sudah mendekati titik nadir," kata Agus, di gedung DPR, Jumat 13 Maret 2015.

Agus mengkritik kinerja menteri-menteri Presiden Joko Widodo yang tidak tanggap menjaga nilai tukar rupiah, tetapi tetap sibuk blusukan yang kental dengan pencitraan. Dia membandingkan, dengan pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, di mana rupiah tidak pernah anjlok hingga Rp13 ribu per dolar.

"Bayangkan saja zaman Pak SBY, tidak pernah rupiah sampai Rp13 ribu per dolar AS. Sekarang sudah tembus Rp13 ribu, berarti memang kementeriannya selama ini kerjanya blusukan, blusukan itu memang pencitraan," tambahnya.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terus merosot sebesar 15 poin, atau 0,11 persen dibandingkan sehari sebelumnya pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat 13 Maret 2015.

Rupiah tembus ke level Rp13.191 per dolar AS, sekaligus menjadi rekor terburuk barunya sejak krisis moneter 1998 yang mencapai Rp17 ribu.

Berdasarkan pantauan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, rupiah tembus ke level Rp13.191 per dolar AS. Dengan demikian, selama sepekan terakhir, rupiah selalu berada di tren negatif di kisaran Rp13.047 - Rp13.191 per dolar AS. (asp)

Sikap Pasar Modal dan Rupiah Soal Aksi Damai 4 November

Baca juga:





Uang rupiah.

Rupiah Melemah, Tertekan Gejolak Ekonomi Global

Aksi damai 4 November tidak terlalu pengaruhi pergerakan rupiah.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016