Tekanan Harga Minyak Dunia, Saham Asia Turun

Perdagangan saham.
Sumber :
  • Reuters

VIVA.co.id - Pasar saham utama Asia kemungkinan akan memulai perdagangan pekan ini dengan dibuka lebih rendah pada transaksi awal Senin 16 Maret 2015. Dilansir CNBC, pelemahan indeks dipicu oleh adanya sentimen negatif dari bursa Wall Street yang dibuka turun.

Indeks S&P ASX 200 di bursa Sydney melemah 0,5 persen. Indeks patokan pasar saham Australia berada di bawah tekanan anjloknya harga bijih besi dan minyak dunia.

Saham BHP Billiton memimpin penurunan indeks, setelah harga bijih besi turun 1,7 persen menjadi US$57,66 per ton. Saham Sandfire Resources melemah hampir 2 persen setelah OZ Minerals menjual 19 persen sahamnya pada Jumat akhir pekan lalu.

Saham perusahaan yang berhubungan dengan minyak juga turun. Saham Oil Search dan Woodside Petroleum masing-masing melemah 3,7 dan 1,9 persen.

Perdagangan berjangka saham Jepang menunjukkan masa tenang untuk Nikkei 225, dari perdagangan pekan lalu melonjak ke level tertinggi dalam 15 tahun.

Nikkei berjangka di Chicago diperdagangkan mendatar di level 19.275, sementara Osaka berjangka diperdagangkan turun 0,2 persen menjadi 19.160.

Saham-saham di Bursa Wall Street ditutup turun pada perdagangan Jumat akhir pekan lalu, karena adanya berbagai data ekonomi yang bervariasi. Investor sepertinya memilih bersikap hati-hati menjelang rapat Federal Reserve pekan ini.

Sementara itu, investor Asia memfokuskan perhatiannya pada indeks harga grosir India untuk Februari.

Analis memperkirakan harga harga grosir akan jatuh karena turunnya biaya bahan bakar minyak (BBM) dan listrik yang mengimbangi tingkat inflasi pangan yang tinggi. (ren)

Mengekor Wallstreet, Bursa Asia Dibuka Melemah

Baca juga:


Bursa Efek Australia atau Australian Securities Exchange (ASX)

Bursa Asia Pasifik Tertekan Dinamika Pilpres AS

Investor mencermati siapa presiden AS yang baru.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016