VIVA.co.id - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Kementerian Keuangan menyelenggarakan lokakarya bersama dengan World Custom Organization (WCO). Tujuannya adalah membicarakan isu terbaru tentang fasilitas perdagangan.
Tak hanya itu, Bea dan Cukai Indonesia akan memamerkan sistem satu pintu yang diterapkan di Indonesia.
Dirjen Bea dan Cukai Kementerian Keuangan, Agung Kuswandono, Senin 16 Maret 2015, mengatakan bahwa pihaknya mengadakan acara ini bersama WCO, Bank Pembangunan Asia (ADM), dan World Trade Organization (WTO). Acara ini berlangsung pada 16-18 Maret 2015 dan dihadiri oleh 26 negara dari 33 negara Asia Pasifik.
"Dalam dua tiga-hari ini kami akan bertukar pikiran tentang organisasi, kepabeanan, dan memberikan kontribusi. Kami bisa mengambil pengetahuan kepabeanan dari negara lain dan begitu pula kebalikannya," kata Agung di sela-sela acara Workshop WCO Asia/Pacific Regional Workshop on Strategic Initiatives for Trade Facilitation di Hotel Harris, Jakarta.
Dia juga mengatakan dalam seminar ini, Bea dan Cukai Indonesia akan memamerkan sistem satu pintu (Indonesia National Single Window/INSW) yang diterapkan Indonesia, kepada puluhan negara-negara tersebut.
"Kami sudah leading di sektor kepabeanan. Kami sudah punya INSW dan memberi contoh kepada beberapa negara yang ingin tahu INSW seperti apa dan tujuannya untuk memudahkan proses ekspor dan impor barang," kata Agung.
Sementara itu, Sekjen WCO, Kunio Mikuriya, mengatakan seminar ini adalah seminar pertama tentang kepabeanan, yang diselenggarakan di Indonesia. "Ini membahas fasilitas perdagangan yang dibahas di Bali (Bali Package atau Bali Ministerial Declaration) pada Desember 2013. Jadi, ini implementasi dan progress pelayanan kepabeanan yang masuk ke dalam persetujuan WTO, serta pelayanan kepabeanan di Indonesia," kata dia. (asp)
![vivamore="Baca Juga :"]
RI-Belanda Teken Kerja Sama Pertukaran Informasi Bea Cukai
Aturan kepabeanan kedua negara tak jauh berbeda.
