Penyebab Anjloknya Kinerja Ekspor Indonesia ke Tiongkok

Ekonomi China
Sumber :
  • REUTERS/China Daily

VIVA.co.id - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, kinerja ekspor mencapai US$12,29 miliar pada Februari 2015, turun 16,02 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Penurunan ini dinilai dampak dari gejolak ekonomi global saat ini.

Kepala BPS, Suryamin, menyampaikan bahwa secara global, kinerja negara-negara yang biasa melakukan impor mengalami penurunan secara signifikan.

"Sebenarnya secara global kinerja impor dunia turun 20 persen karena ekonomi global belum membaik," ujar Suryamin di kantornya, Jakarta, Senin 16 Maret 2015.

Hal itu juga tercermin dari turunnya kinerja ekspor Indonesia pada tiga negara tujuan ekspor terbesar, yaitu Amerika Serikat (AS), Jepang dan Tiongkok.

Dia juga memaparkan, ekspor Indonesia ke Amerika Serikat (AS) pada Februari ini sebesar US$245 miliar atau turun 4,43 persen. Dengan Jepang sebesar US$2,283 miliar atau turun 2,17 persen.

Penurunan terbesar, yakni sebesar 40,62 persen dengan Tiongkok, atau hanya sebesar US$2,03 miliar pada bulan ini.

Jawa Sumbang 58,1 Persen Ekonomi RI di Kuartal II 2016

"Di sini ada dua negara yang ekonominya kurang baik, Tiongkok dan Jepang, terbukti impor mereka turun," ungkapnya.

Selain itu, lanjutnya, beberapa komoditas ekspor ke Tiongkok yang mengalami penurunan, antara lain ekspor batubara pada Februari 2014 sebesar US$527,66 juta turun menjadi US$ 261,3 juta dan Crude Palm Oil atau minyak kelapa sawit mentah dari sebelumnya US$324,96 juta menjadi US$120,25 juta.

Baca juga:

MoU BKPM dan BPS Sediakan Data serta Informasi Statistik

Cari Data Investasi Lebih Akurat BKPM Gandeng BPS

Dengan data yang akurat membuat kepercayaan investor meningkat.

img_title
VIVA.co.id
8 Agustus 2016