- www.todayonline.com/Lim Seng
Dilansir dari Today Online, Senin 16 Maret 2015, guna mencapai misi yang tak mudah itu, In.Genius telah menyelenggarakan uji terbang. Kabar baik, pada akhir pekan lalu, perusahaan rintisan itu telah berhasil melakukan uji terbang dengan balon udara sampai ketinggian 29,5 kilometer di atas permukaan laut.
Misi uji terbang yang sukses tersebut belum berawak manusia, hanya menerbangkan tiga tikus dengan balon udara. Misi berlangsung selama 110 menit.
Atas kesuksesan uji terbang itu, sang pendiri In.Genius, Lim Seng, optimistis nantinya bakal mencapai target misi terbang berawak dengan ketinggian 20 km di atas laut.
Uji terbang selanjutnya akan melibatkan awak manusia pada 12 Mei dengan rencana ketinggian terbang pertama 4 kilometer di atas permukaan laut.
Nantinya, ada tiga uji coba bertahap lainnya ditargetkan mencapai peningkatan ketinggian. Diharapkan nanti bertepatan dengan Hari Nasional itu, awak bisa terbang pada ketinggian 20 kilometer.
"Kami ingin melakukannya langkah demi langkah dan tidak ditekan waktu," ujar Seng yang memprioritaskan keselamatan pada misi itu.
Awalnya, untuk uji terbang berawak ini, Seng ingin meluncurkan dari Singapura. Namun, otoritas penerbangan sipil Singapura itu melarang dengan alasan risiko keselamatan.
Akhirnya Seng mengalihkan pilihan ke Alice Spring, Australia dengan pertimbangan jarak dan biaya.
Seng berharap misi kado spesial bagi negerinya ini bisa menginspirasi lebih banyak orang Singapura untuk mengambil risiko dan mewujudkan ide mereka dalam aksi.
Misi terbang ke tepi antariksa ini menarik minat penduduk lokal. Awal dirilis, misi yang menelan biaya di kisaran Sin$10 juta itu dibanjiri 120 pelamar. Kemudian, setelah seleksi pada tahun lalu menyusut jadi 26 pelamar dan kini telah tersisa 12 pelamar.
Nantinya, In.Genius akan memilih satu pelamar terpilih untuk terbang. Tentu saja kualifikasi pelamar yang terpilih harus teruji secara fisik dan jiwa.
"Yang terpilih harus membuktikan ia melakukan ini untuk alasan yang tepat dan menjadi panutan bagi warga Singapura lainnya," kata Seng. (art)
