Pemerintah Siap Tingkatkan Penggunaan Biofuel

Target Pembangunan Infrastruktur Gas
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

VIVA.co.id - Pemerintah tengah gencar mengkampanyekan penggunaan bahan bakar alternatif. Maka peraturan tentang peningkatkan penggunaan biofuel dari 10 ke 15 persen di sektor transportasi siap dikeluarkan. Kebijakan ini juga berguna untuk mengurangi impor bahan bakar minyak konvensional demi menghemat anggaran negara.

"Peraturan menteri sudah siap. Kalau semua sudah oke, malam ini saya akan tanda tangani. Tinggal mengubah lampiran dari 10 persen menjadi 15 persen. Mungkin besok atau lusa sudah keluar (peraturan menterinya)," kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said, dalam konferensi pers di Kementerian ESDM, Jakarta, Senin 16 Maret 2015.

Sudirman mengatakan ada dampak yang ditimbulkan dari peningkatan biofuel dari 10 persen menjadi 15 persen. Yang pertama, pasar minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) akan menggeliat karena ada penyerapan CPO untuk BBN.

"Mau tidak mau akan menumbuhkan demand baru," kata Sudirman.

Yang kedua, negara bisa menghemat devisa sebanyak US$1,5-1,6 miliar per tahun untuk mengimpor BBM. Penghematan ini diperoleh dari impor BBM yang berkurang sebanyak 15 persen.

Yang ketiga, peningkatan biofuel ini akan menumbuhkan demand baru untuk pasar ekspor. "Nantinya akan ada demand baru untuk ekspor," kata dia.

Pertamina dan ESDM Beda Persepsi Harga Solar Campuran Sawit

![vivamore="Baca Juga :"]

[/vivamore]

Siap Tanding ! Bank Mandiri Resmi Umumkan Tim Proliga 2024 Putri, Jakarta Livin' Mandiri (JLM)

(ren)

Franky Sibarani.

Tantangan dan Peluang Ekonomi Hijau di Indonesia

Pemerintah berikan insentif fiskal dan non fiskal untuk industri ini.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2015