Misi Berani Mati ke Mars Diduga Bisnis Tipuan

Ilustrasi astronot.
Sumber :
  • 21stcentech.com
VIVA.co.id
Calon Penghuni Mars Berpotensi Jadi Kanibal
- Misi Mars One terdengar begitu mengagumkan. Membawa awak untuk menjelajahi Planet Mars. Namun reputasi misi itu kini dipertanyakan setelah salah satu finalis, Dr Joseph Roche, profesor astrofisika dan fisika Trinity School of Education, Dublin, Inggris, mengungkap beberapa borok proses perekrutan yang digelar Mars One. Roche sejauh ini telah dinyatakan 100 finalis misi Mars One.

Banjir Ekstrem, Seberapa Parah Curah Hujan di Dubai?

Dikutip dari Gizmodo, Selasa 17 Maret 2015, Roche mengaku awalnya  antusias dengan misi penjelajahan ke Planet Merah itu, namun begitu ia siap ternyata menemui banyak kejanggalan.

Roche mengungkapkan heran bisa masuk dalam 100 besar fnalis tanpa pernah bertemu langsung dengan perwakilan Mars One.

Selama seleksi, ia awalnya dijanjikan akan diwawancarai  perwakilan regional Mars One. Namun setelah ditunggu-tunggu, tak ada satu pun yang menemuinya.

Alih-alih wawancara tatap muka, justru Roche harus melalui wawancara melalui video konferensi Skype yang hanya berlangsung hanya 10 menit.

Dalam 'wawancara' online singkat itu, Roche diwawancarai oleh Kepala Medis Mars One, Norbert Kraft. Ia ditanyai seputar literatur tentang Mars, tapi tak ada tes psikologi atau psikometri ketat untuk penilaian. Anehnya lagi, calon peserta diberikan waktu berbulan-bulan untuk menghafal materi sebelum diwawancarai.

Akademisi itu juga menyoroti soal proses pemeringkatan yang digembar-gemborkan berdasarkan poin.

Namun menurutnya, mekanisme poin itu tak berjalan. Pemeringkatan peserta dijalankan secara serampangan. Roche menduga Mars One main mata dengan mengomersilkan poin.

"Satu-satunya cara untuk mendapatkan lebih banyak poin adalah membeli barang dagangan dari Mars One atau menyumbangkan uang ke mereka," kata Roche.

Ia melanjutkan Mars One juga mendorong finalis populer untuk sengaja menarik perhatian media. Kemudian perusahaan asal Belanda meminta jika sang finalis mendapatkan kesempatan wawancara dengan media maka harus berbagi keuntungan dengan Mars One.

"Dan jika Anda ditawari bayaran dalam wawancara, maka jangan ragu untuk menerimanya. Kami dengan hormat meminta kepada Anda menyumbangkan 75 persen keuntungan Anda ke Mars One," kata Roche menirukan kesepakatan tersebut.

Publisitas penjelajahan Mars One di Mars juga terancam setelah salah satu perusahaan produksi TV, Endemol menarik diri. Rencananya, Endemol menjalin kontrak penyiaran untuk menjadikan misi tersebut sebagai tayangan reality show. (umi)

![vivamore="
RKP 2025 Sudah Disusun dengan Prioritaskan Program Prabowo-GIbran, Ini Rinciannya 
Baca Juga :"]

[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya