18-3-1937: Bencana Ledakan Gas Texas Tewaskan Ratusan Siswa

Ilustrasi
Sumber :
VIVA.co.id
- Satu sekolah di Texas, Amerika Serikat (AS), berada di tengah lapangan minyak dan gas alam yang sangat luas, di mana terdapat 10.000 menara pengeboran pada wilayah itu.


Dikutip dari laman
History
, sedikitnya 11 menara pengeboran berdiri tepat di halaman sekolah, yang baru dibangun pada 1930an dengan biaya $1 juta atau sekitar Rp 13 miliar.


Sekolah itu membeli gas alam dari Union Gas untuk kebutuhan energinya, dengan biaya sekitar $300 per bulan. Pejabat sekolah kemudian terbujuk saran untuk menghemat dana.


Mereka setuju untuk mendapatkan pasokan gas alam cair, langsung dari pipa yang dioperasikan oleh perusahaan Parade Oil, yang melalui jalur dekat dengan sekolah itu.


Namun gas cair merupakan gas buang, yang keluar dalam proses eksplorasi minyak dan tidak stabil dibandingkan gas alam. Namun saat itu, tidak sedikit konsumen yang menggunakannya.


Terutama bagi mereka yang tinggal di dekat ladang minyak. Pada Kamis petang, 18 Maret 1937, 694 siswa dan 40 guru di sekolah itu sedang menunggu bel pulang, yang masih 10 menit tersisa.




Tapi bunyi bel yang ditunggu, malah ledakan besar dan kuat yang terjadi, hingga meratakan bangunan sekolah. Ledakan terasa hingga sejauh 40 mil, menewaskan sedikitnya 300 siswa.


Orang-orang segera datang ke lokasi untuk mengeluarkan korban yang selamat. Ratusan siswa terluka berhasil dikeluarkan dari reruntuhan, dan ajaibnya ada beberapa siswa yang bisa keluar tanpa terluka.


Sepuluh siswa yang selamat, ditemukan di bawah rak buku besar, yang melindungi mereka dari puing-puing bangunan. Penyebab pasti ledakan tidak pernah ditemukan.


Walau begitu, gas cair yang digunakan sekolah, disebut rentan terbakar oleh listrik statis. Kebijakan baru dibuat setelah insiden itu, untuk membakar gas buang di lokasi pengeboran minyak, serta tidak mendistribusikannya melalui pipa.


Satu papan tulis yang ditemukan di antara reruntuhan sekolah, terdapat tulisan:"Minyak dan gas alam adalah berkah alam terbesar bagi Texas Timur. Tanpa mereka, sekolah ini tidak akan berdiri dan tidak ada dari kita yang bisa mendapat pelajaran,"

Roberto Mancini Kagumi 4 Pemain Timnas Indonesia U-23, Termasuk yang Dicap Egois oleh Netizen

Bencana itu pada akhirnya menjadi pelajaran, bahwa kekayaan alam harus dikelola dengan baik. Cara yang serampangan dapat berakibat fatal. (ren)
Kakek 73 Tahun di Garut Ditemukan Tewas Mengenaskan, Kepala Hancur dan Usus Terurai


Survei Aksara: Persoalan Pengangguran Jadi Masalah Serius Kota Pekanbaru
![vivamore=" Baca Juga :"]



[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya