- Antara/Sigid Kurniawan
VIVA.co.id - Bank Indonesia (BI) kembali mempertahankan suku bunga acuan (BI Rate) di level 7,5 persen. Sementara itu, suku bunga deposit facility 5,5 persen dan landing facility 8,0 persen.
Bertahannya suku bunga ini merupakan yang kedua kalinya dilakukan BI sejak diturunkan 0,25 persen dari level 7,75 persen.
Deputi Bidang Komunikasi BI, Tirta Segara menyampaikan bahwa keputusan tersebut sejalan dengan sasaran inflasi 4 plus minus 1 persen pada 2015-2016.
Selain itu, bertujuan untuk mengarahkan defisit neraca transaksi berjalan ke tingkat yang lebih sehat di kisaran 2,5 hingga 3 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) dalam jangka menengah.
"Sehubungan dengan itu, BI memperkuat stabilitasi rupiah, bauran kebijakan tetap difokuskan pada menjaga stabilitas makro ekonomi di tengah meningkatnya ketidakpastian di pasar global," ujar Tirta di gedung Bank Indonesia, Jakarta, Selasa 17 Maret 2015.
Tirta mengungkapkan bahwa dalam konteks ini, BI berkomitmen untuk menjaga kebijakan moneter dan makro prudensial serta meningkatkan koordinasi dengan pemerintah dalam pengendalian inflasi dan defisit neraca berjalan serta mendorong percepatan reformasi struktural.
"Dalam hal ini BI mendukung langkah-langkah struktural yang dilakukan oleh pemerintah dalam reformasi struktural dalam rangka memperkuat neraca pembayaran," ujarnya.
Pemulihan ekonomi global, kata dia, masih terus berlangsung. Terutama ditopang oleh pemulihan ekonomi Amerika Serikat (AS) yang semakin solid.
Pemulihan ekonomi AS didukung oleh konsumsi yang meningkat serta didukung oleh menurunnya harga minyak dan membaiknya kondisi iklim ketenagakerjaan.
"Kondisi tersebut diikuti oleh indikator sektor produksi yang semakin meningkat dan sedang dialami oleh Amerika Serikat," tuturnya. (art)
Baca Juga: