Ilmuwan Temukan Cara Tangkal Senjata Kimia

Senjata penyembur api pada Perang Dunia II
Sumber :
  • Wikipedia
VIVA.co.id
Begini Rupa Api Jenis Baru
- Ketakutan terbesar manusia adalah adanya senjata kimia yang melumpuhkan saat perang terjadi. Namun, ilmuwan mengklaim telah menemukan cara menangkal serangan dari senjata kimia.

Upaya Kloning Mammoth Sudah Masuk ke Tahap Awal

Senjata kimia seperti Sarin bisa sangat menghancurkan. Sarin menyerang sistem saraf dengan cara menganggu sinyal listrik dalam otak. Sekali terkena, korban tidak bisa lagi bernapas.
Ilmuwan: Virus Zombie Itu Nyata


Untuk menghentikan efek tersebut, para peneliti mencoba untuk membuat senyawa sintetis yang bisa memecah hal itu. Sekarang, senyawa buatan lab itu diklaim bisa menangkal serangan Sarin dalam hitungan menit.


Senyawa itu dikabarkan berasal dari alam dan sejak lama diperkirakan bisa menangkal senjata kimia. Enzim alami itu disebut phosphotriesterases yang bisa menonaktifkan pestisida dan beberapa jenis gas saraf dalam hitungan milidetik.


Temuan yang dipublikasikan dalam jurnal
Nature Materials
, seperti dikutip
The Verge
, Rabu 18 Maret 2015 ini, memaparkan bagaimana enzim bisa sangat kontra terhadap Sarin.


Sayangnya, enzim ini tidak terlalu stabil dan kadarnya bisa menurun dengan mudah. Hal ini membuat peneliti mendesain ulang enzim ini dengan tetap mempertahankan karakter alaminya.


Terciptakan senyawa kimia yang bernama NU-1000, yang bisa bertahan hidup di lingkungan yang tidak ramah. Mereka mencoba kreasi sintetis itu pada pestisida yang secara kimia terhubung dengan agen saraf.


Hasilnya, NU-1000 mampu memecah setengah dari pestisida itu dalam kurun 15 menit. Setelah itu, peneliti mengirimkan senyawa itu ke fasilitas militer Amerika untuk diuji coba melawan GD, senjata kimia yang lebih kuat dari Sarin.


Mereka mengklaim, NU-1000 bisa memecah setengah dari agen saraf GD dalam kurun tiga menit saja, 80 kali lebih cepat ketimbang senyawa sintetik yang mirip.


"NU-1000 luar biasa efektif. Meskipun itu belum cukup. Saat ini senyawa tersebut terlalu lambat untuk digunakan ketika serangan terjadi, atau dengan menggunakan masker gas," ujar peneliti.


Namun begitu, mereka yakin bisa memodifikasi senyawa ini untuk lebih baik lagi. Lagipula, dengan senyawa sintetik ini, mereka berhasil meningkatkan karakter enzim alami itu sekitar 100.000 kali lebih cepat.(one)![vivamore="
Baca Juga
:"]

[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya