Sumber :
- www.cathaypacific.com
VIVA.co.id
- Jatuhnya harga minyak dunia terbukti bermanfaat bagi maskapai Cathay Pacific. Laba bersih tahun 2014 perusahaan penerbangan yang berbasis di Hong Kong itu meningkat.
Laba bersih naik menjadi HK$3,15 miliar (Rp5,346 triliun). Kinerja itu dicapai berkat meningkatnya lalu-lintas penumpang dan layanan kargo. Meski begitu, jumlah laba bersih tersebut meleset dari yang diharapkan para analis, sebesar $HK3,49 miliar (Rp5,923 triliun).
Baca Juga :
Cathay Pacific Group Catat Kenaikan Laba di 2015
Laba bersih naik menjadi HK$3,15 miliar (Rp5,346 triliun). Kinerja itu dicapai berkat meningkatnya lalu-lintas penumpang dan layanan kargo. Meski begitu, jumlah laba bersih tersebut meleset dari yang diharapkan para analis, sebesar $HK3,49 miliar (Rp5,923 triliun).
Baca Juga :
Cathay Pacific Siap Terbang ke Madrid
Kerugian akibat biaya lindung nilai (
hedging
) dianggap sebagai alasan utama tak tercapainya harapan para analis. Dalam keterangan yang dikutip
Financial Times
, Rabu 18 Maret 2015, Cathay mengatakan penurunan tajam biaya minyak pada paruh kedua tahun lalu, memang menyebabkan keuntungan, tetapi telah mengakibatkan kerugian kontrak lindung nilai (
hedging
) tersebut.
Perusahaan mencatat kerugian lindung nilai sebesa US$911 juta untuk tahun lalu.
Seperti diketahui, maskapai penerbangan sangat sensitif pada harga bahan bakar. Di Cathay, bahan bakar menyumbang 39,2 persen dari total biaya operasional. Biaya bahan bakar Cathay tahun lalu, naik 0,7 persen karena penerbangan yang dioperasikan lebih banyak.
Dari sisi penumpang, sepanjang 2014, Cathay berhasil mengangkut 31,6 juta atau naik 5,5 persen dibanding tahun sebelumnya. Omset dari penumpang mencapai $HK106 miliar. Dalam layanan kargo, tonase yang diusung meningkat sebesar 12 persen.
![vivamore="
Baca Juga
:"]
[/vivamore]
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Kerugian akibat biaya lindung nilai (