Rupiah Melemah, Pedagang Ritel Menjerit

Ilustrasi pabrik TV LCD
Sumber :
  • guide2lcdtv.com

VIVA.co.id - Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang dolar Amerika Serikat tak hanya berdampak pada melonjaknya harga kebutuhan hidup. Tetapi, berdampak juga kepada pengusaha-pengusaha produk elektronik atau produk-produk ritel.

Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Tutum Rahanta mengatakan, produk-produk ritel seperti produk elektronik berupa Televisi LCD, pendingin ruangan atau AC, hingga lemari es harganya pun menjadi ikut naik.

"Karena barang-barang tersebut 100 persen komponen hingga produknya didapatkan dengan impor," ujar Tutum, saat ditemui di Kopitiam, Grand Indonesia, Jakarta, Rabu malam 18 Maret 2015.

Tutum menuturkan, dalam pemasarannya, produk-produk ritel terdapat dua jenis, yaitu produk dalam negeri, dan produk elektronik dalam katagori high end dengan kualitas impor.

"Jadi, kami jujur saja, semua harganya naik," katanya.

Sikap Pasar Modal dan Rupiah Soal Aksi Damai 4 November

Harga internasional tak naik

Dalam penjualan produk elektronik impor, kata Tutum, penjualan harga internasional tidak mengalami kenaikan. Hanya saja, saat produk impor ini masuk dan diperjualbelikan di Indonesia, para pengusaha harus terlebih dahulu membeli dolar dengan nilai yang jauh lebih besar.

Tutum mencontohkan, jika pengusaha membeli lemari es dalam harga internasional seharga US$100, tetapi saat dijual di dalam negeri harganya dinominalkan dalam rupiah.

"Harga yang awalnya Rp1 juta, tapi malah melonjak naik jadi Rp1,4 juta. Jadi ini menjadi serba sulit," kata Tutum.

Tutum menambahkan, dengan kondisi seperti ini, pihaknya tentu tidak ingin mengambil risiko dalam mengambil margin yang berlebihan, ini dilakukan agar tidak mengalami kerugian.

"Jadi, berapapun nilai dolar, perlu ada kestabilan. Karena akan banyak yang berspekulasi jika fluktuasi tinggi. Jadi konsumen rugi, kami pengusaha juga susah memasarkan prodak," katanya.

Dengan demikian, kata Tutum, pertumbuhan ekonomi dalam bisnis ritel di dalam negeri pasti mengalami penurunan. Oleh karena itu, dia berharap, pemerintah mau mendorong daya beli masyarakat yang belakangan ini semakin berkurang.

"Ekonomi kita ini terlalu rentan, dan pemerintah tidak konsisten dalam membuat kebijakan," ujarnya.

Dolar Masih Lemah, Rupiah Melaju di Jalur Hijau

Baca juga:

Uang rupiah.

Rupiah Melemah, Tertekan Gejolak Ekonomi Global

Aksi damai 4 November tidak terlalu pengaruhi pergerakan rupiah.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016