- www.google.com
VIVA.co.id - Industri asuransi jiwa mengklaim, tak terpengaruh dengan pelemahan rupiah terhadap dolar AS yang masih bertahan di level Rp13 ribu. Mereka justru akan goyah kalau dolar lebih dari Rp15 ribu.
"Kalau masih Rp13 ribu, masih terhandle," kata Ketua Umum Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), Hendrisman Rahim, usai acara 'Press Conference Kinerja Industri Asuransi Jiwa Q4 2014' di kantor pusat AAJI, Plaza Office, Jakarta, Kamis 19 Maret 2015.
Namun, mereka tetap khawatir kalau depresiasi rupiah akan terus berlanjut. Apabila kondisi rupiah memburuk, industri asuransi jiwa akan terkena dampaknya, terlebih kalau rupiah menembus angka Rp16 ribu.
"Kalau sudah menembus Rp16 ribu, ini baru akan menjadi masalah untuk kami. Artinya, macam-macam, masalah liabilitas dolar dengan cadangannya," kata dia.
Hendrisman mengatakan, mereka tak mengkhawatirkan polis yang menggunakan dolar. Memang di asuransi jiwa, katanya, ada produk di mana pembayaran polisnya menggunakan mata uang tersebut.
Oleh karena itu, jelasnya, pembayaran klaim dengan dolar AS di mana dolar menguat akan memberatkan industri asuransi jiwa sendiri.
"Kalau pas transaksi dolarnya masih Rp10, lalu kami bayar klaimnya dengan dolar Rp17 ribu, bagaimana," tambahnya.
Baca Juga: