- http://commons.wikimedia.org
VIVA.co.id - Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (berkode saham BBRI), Asmawi Syam mengatakan bahwa fenomena tarik menarik antara direksi bank BUMN satu dengan bank lain adalah hal yang biasa.
Bahkan, menurutnya, hal itu bisa menjadi sinyal energi yang positif di jajaran petinggi perbankan pelat merah.
Seperti diketahui, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) menunjuk pimpinan barunya, yaitu Achmad Baiquni, yang sebelumnya menjabat sebagai direktur keuangan BRI.
Kemudian, petinggi BRI lainnya juga harus ikut ditarik ke BNI, antara lain Suprajarto yang menjabat sebagai direktur jaringan dan layanan ditunjuk sebagai wakil direktur utama menemani Achmad Baiquni.
Selain itu, Sulaiman Arif Arianto, selaku direktur bisnis UKM BRI kini menjadi wakil direktur utama PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan mantan direktur utama BNI yang baru saja lengser, Gatot M. Suwondo diangkat menjadi komisaris BRI.
Menurut Asmawi, hal ini merupakan bentuk efisiensi dalam meningkatkan perbankan di Indonesia. "Sinergi BUMN, Itu dalam rangka efisiensi perbankan," ujarnya di kantor BRI, Kamis 19 Maret 2015.
Dia pun memberikan contoh, dalam RUPS tadi sempat membahas mengenai wacana penyatuan mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM). "Coba bayangkan, bagaimana kalau yang tadinya pisah-pisah, kita satukan," tuturnya.
"Kaitannya (sinergi) sebenarnya sistem, kalau ATM itu sistem bagaimana supaya bisa sinergi ini. Contoh bisnisnya seperti apa, tadi sudah bisik-bisik logonya mau seperti apa ya," tambahnya. (asp)
![vivamore="Baca Juga :"]
[/vivamore]