Remaja Ini Punya Cara Unik Perangi Perdagangan Anak

Ilustrasi umur anak.
Sumber :
  • iStock
VIVA.co.id –
Tips Sukses Jalani Usaha Kecil dari Pengusaha Sepatu
Kasus perdagangan anak yang belakangan ini semakin marak terjadi menyentuh hati Rebecca Dharmapalan, 19. Remaja asal Oakland, Amerika Serikat tersebut, merasa geram dengan banyaknya masa depan anak-anak yang terenggut akibat perdagangan anak.

Kisah Sukses Pria Probolinggo, Pilih Berdagang daripada PNS

Oleh karena itu, Rebecca tergerak untuk berbuat sesuatu. Oleh karena memiliki gairah dan hobi di bidang film, Rebecca pun berinisiatif membuat sebuah film pendek. Rebecca mengajak temannya, Zoë Simone Yi, untuk membuat film dokumenter pendek berjudul
Dari Bisnis Online, Pria 25 Tahun Bisa Beli Rumah dan Mobil
International Boulevard.

Rebecca Dharmapalan

Rebecca Dharmapalan. |FOTO: Dok. LinkedIn

Film itu berkisah mengenai perdagangan anak yang berakhir pada kasus seks di bawah umur dan kekerasan di Oakland. Dilansir
Mashable,
kasus perdagangan anak untuk seks tertinggi di negara bagian California, terjadi di Los Angeles dan San Diego, termasuk Oakland.


Tidak dinyana, film dokumenter yang dibuat dua tahun lalu tersebut berhasil menarik perhatian banyak orang dan membuat warga Oakland tersadar akan bahaya perdagangan anak yang mengintai di lingkungan mereka. Berkat hal itu, Rebecca mendapatkan beragam penghargaan, termasuk
Girls Impact The World International Film Festival 2013
dan
Adobe Youth Voice Awards 2014.


“Apa yang saya lakukan baru seperti membuka puncak gunung es, masih banyak hal yang harus dilakukan guna memberantas perdagangan anak. Ini seperti menyalakan lilin di ruangan yang benar-benar gelap,” kata Rebecca, dilansir
Huffington Post.


Saat ini, Rebecca tengah melanjutkan studi di University of California, Berkeley. Semangatnya memerangi perdagangan anak pun semakin meningkat. Dia menginisiasi pembentukan komunitas Commercially Sexually Exploited Minors untuk mencegah terjadainya perdagangan anak.


Dia juga bekerjasama dengan rumah sakit setempat juga sekolah-sekolah untuk menyusun protokol bagi petugas medis dan guru sekolah guna membantu korban dan penyintas perdagangan anak.


“Saya sungguh tidak menyangka sebuah film berdurasi lima menit bisa memberikan pengaruh besar bagi masyarakat. Saya akan terus berusaha menghasilkan karya yang bisa bermanfaat bagi sesama,” tutur Rebecca, yang juga mengajak remaja seusianya untuk melalukan sesuatu yang bisa menolong sesama.



![vivamore="
Baca Juga
:"]


[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya