BRI Berencana Terbitkan Obligasi Rp12 Triliun Tahun Depan

Sumber :
  • http://commons.wikimedia.org
VIVA.co.id
Bos BRI Bantah Utang ke China Khusus untuk Kereta Cepat
- Perusahaan pelat merah di sektor perbankan, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk berencana menerbitkan surat utang (obligasi) sebesar Rp12 triliun di tahun 2016.

Pulau Terluar RI Ini Punya Bank Devisa

Direktur Utama BRI, Asmawi Syam menjelaskan, dana obligasi sebesar Rp12 triliun akan digunakan untuk penyaluran kredit perseroan.
Tingkatkan Jumlah Investor, BRI Bagikan Saham ke Karyawan


Obligasi ini akan diterbitkan secara berkelanjutan dalam tiga tahun ke depan yang dimulai dari 2016.


"Obligasi menggunakan dalam rupiah, jangka waktu tiga tahun ke depan, dimulai tahun 2016," ujarnya, di gedung BRI Jakarta, Kamis 19 Maret 2015.


Dengan adanya obligasi ini, kata Asmawi, maka penyesuaian dananya bisa dibagi, untuk kebutuhan kredit dan diversifikasi
liabilities
yang dimiliki perseroan.


"Penerbitan obligasi yang dimulai tahun depan, karena berbagai pertimbangan yang ada," tuturnya.


Perlu diketahui, sepanjang 2014, penyaluran kredit perusahaan pelat merah itu meningkat sebesar 13,88 persen menjadi Rp57,79 triliun, jika dibandingkan raihan sebesar Rp490,41 triliun di tahun 2013.


Portofolio pinjaman BRI, bisnis mikro masih memiliki porsi terbesar dan menjadi
competitive advantage
yang disertai dengan tingkat kualitas kredit yang terjaga.


Proporsi pinjaman mikro yang cukup tinggi sebesar 31,25 persen dari total pinjaman BRI dengan komposisi nasabah yang berjumlah 7,3 juta nasabah.


"Kami mampu mempertahankan posisinya sebagai bank nasional yang fokus kepada segmen UMKM (usaha mikro, kecil, menengah). Secara
year on year
(yoy), pinjaman mikro BRI tumbuh sebesar 16 persen, jika dibandingkan pada pertumbuhan tahun 2013 lalu. Adapun, jumlah nasabah mikro BRI telah meningkat sebesar 800 ribu nasabah di tahun 2014," ujarnya.


Secara keseluruhan, total rasio kredit bermasalah (NPL) BRI pada angka 1,69 persen. Menurutnya, NPL mikro BRI yang terjaga pada angka 1,12 persen ini merupakan indikator produktif, bahwa pertumbuhan kredit BRI mikro tetap diimbangi dengan kualitas kredit yang baik.


![vivamore="
Baca Juga
:"]

[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya