Harga Minyak Diprediksi Menguat US$70/Barel di Akhir 2015

ilustrasi pompa minyak.
Sumber :
  • REUTERS/Lucy Nicholson/Files

VIVA.co.id - Pengusaha di sektor energi AS, Boone Pickens, memperkirakan harga minyak dunia kembali menguat ke level US$70 per barel pada akhir tahun ini, dan antara US$80-90 per barel dalam 12 hingga 18 bulan kemudian.

Dilansir CNBC, Jumat, 20 Maret 2015, Pickens menuturkan bahwa produsen minyak Amerika Serikat saat ini sedang menyeimbangkan pasokan minyak di pasar dengan mengurangi jumlah rig pengeboran minyak yang aktif.

Pekan lalu, perusahaan jasa pengeboran ladang minyak, Baker Hughes, mengatakan rig pengeboran minyak AS yang aktif turun menjadi 866. Jumlah rig pengeboran minyak aktif AS mencapai puncak terbanyak pada 1981 yang mencapai 4.530 rig pengeboran minyak aktif, dan paling sedikit pada 1999 yang hanya 488 rig pengeboran minyak aktif.

Pickens menilai, produsen minyak AS dalam beberapa tahun terakhir menggenjot produksinya terlalu banyak, dan bahkan melampaui jumlah permintaan pasar. Inilah yang kemudian menyebabkan harga minyak dunia langsung anjlok hingga 50 persen sejak Juni tahun lalu.

Harga minyak mentah jenis Brent dan West Texas Intermediate (WTI) kompak turun pada perdagangan semalam, karena menguatnya nilai tukar dolar terhadap mata uang mitra dagang utamanya.

Selain itu, karena adanya pernyataan dari Kuwait bahwa organisasi negara-negara pengekspor minyak (OPEC) tidak memiliki pilihan lain selain terus memproduksi minyak sesuai yang telah ditargetkan, meskipun pasokan minyak di pasar sudah berlebihan.

Minyak AS alias WTI untuk pengiriman April ditutup pada level US$43,96 per barel, atau turun 70 sen (1,57 persen) dibanding perdagangan sebelumnya. Harga minyak sempat menyentuh level terendah di US$42,75 per barel.

Sementara itu, minyak mentah jenis Brent untuk pengiriman Mei terkoreksi US$1,5 menjadi US$54,46 per barel.

Adapum Pickens adalah pengusaha yang lebih dari setengah abad bergelut di bisnis minyak dan gas. Pickens menghabiskan sebagian besar kariernya untuk membangun Mesa Petroleum menjadi pembangkit tenaga listrik.

Harga Minyak AS Alami Kenaikan Tertinggi Selama Maret

![vivamore="Baca Juga :"]

Khawatir Pasokan Terus Melimpah, Harga Minyak Anjlok



[/vivamore]
Petrochina Laporkan Laba Perusahaan Anjlok 70 Persen di 2015
 Ladang minyak di California.

Investor Ragukan Produsen, Harga Minyak Kian Murah

Produsen diragukan komitmennya kurangi pasokan global.

img_title
VIVA.co.id
5 April 2016