Jokowi: Depresiasi Rupiah Bikin RI Kompetitif

Presiden Jokowi Hadiri Peringatan Hari Ibu
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Andika Wahyu
VIVA.co.id
Jokowi Beber 'Mantra' RI di Forum Ekonomi Islam Dunia
- Presiden Joko Widodo menyebut depresiasi nilai mata uang rupiah saat ini bukanlah sesuatu yang diharapkan. Depresiasi rupiah, kata dia, merupakan sebuah tanda bahwa bangsa Indonesia perlu melakukan perbaikan dan langkah modernisasi pada perekonomian.

Kendati demikian, Jokowi mengatakan, bila dipandang dari segi lain, depresiasi rupiah menurutnya justru memiliki dampak yang positif.

Jokowi: Jumlah Peserta Tax Amnesty Baru 344 Orang

"Depresiasi rupiah melindung kita baik secara regional maupun internasional," ujar Jokowi sebelum memulai kunjungannya ke luar negeri, di Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur, Minggu, 22 Maret 2015.

Jokowi mengatakan, depresiasi rupiah juga telah membuat Indonesia menjadi lokasi investasi yang lebih menarik. Indonesia menjadi tempat yang sangat kompetitif untuk dijadikan sebagai basis produksi bagi industri.

Dana Rp11 Ribu Triliun Milik WNI Seliweran di Luar Negeri

Kondisi unik itu, kata Jokowi, menjadi salah satu hal yang akan diterangkannya kepada Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dan Presiden Republik Rakyat Tiongkok Xi Jinping.

Seperti diketahui, Jokowi hari ini memulai kunjungannya ke Jepang dan Tiongkok selama enam hari guna menarik investor dari kedua negara itu untuk semakin memajukan perekonomian Indonesia.

Jokowi menyatakan keyakinannya bahwa ia bisa lebih banyak menarik investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Pasalnya, kata dia, saat ini tengah terjadi tren pemindahan pusat industri dari kawasan Asia Timur ke Asia Tenggara.

Pemerintah Indonesia pun dikatakan oleh Jokowi sebelumnya telah melaksanakan berbagai langkah agar target bertambahnya investasi asing di Indonesia bisa terealisasi. Hal itu, kata Jokowi, antara lain perbaikan berbagai infrastruktur seperti listrik, jalan tol, dan pelabuhan, pembangunan one stop service nasional di Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), serta perbaikan ruang fiskal dan penekanan inflasi.

Pada akhirnya, Jokowi mengatakan, penambahan jumlah investasi asing di Indonesia akan lebih menguntungkan perekonomian bangsa. Masuknya investasi-investasi itu kata Jokowi, bukan semata-mata penambahan modal belaka, namun juga perolehan teknologi, sistem kerja, dan jaringan internasional yang mereka bawa.

"Kita berkomitmen untuk menjalankan pembangunan ekonomi serta menciptakan pemerintahan yang baik dan bersih. Kita juga selalu menginginkan percepatan pembangunan infrastruktur, peningkatan investasi, serta mendorong industri maritim kita. Kita harapkan kunjungan ini bisa bermanfaat bagi bangsa, bagi negara, dan bagi rakyat Indonesia," ujar Jokowi.

Jokowi bertolak untuk melakukan kunjungan kenegaraan ke Jepang dan RRT hari ini. Ia dijadwalkan untuk melakukan kunjungan kenegaraan itu selama enam hari.

Turut serta dalam kunjungan kenegaraan Jokowi kali ini, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil, Menteri Perdagangan Rahmat Gobel, Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto, Panglima TNI Jenderal Moeldoko, dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani.

Beberapa menteri, dijadwalkan untuk bergabung dalam kunjungan kenegaraan Jokowi saat Jokowi telah tiba di Jepang. Mereka adalah Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi, Menteri BUMN Rini Soewandi, dan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu.

![vivamore="
Baca Juga
:"]

[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya