Rupiah Konsisten Melemah di 13.000, Ini Kata Jokowi

Jokowi
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id - Nilai tukar rupiah kembali melemah tipis sebesar satu poin ke level Rp13.076 per dolar Amerika Serikat, pada perdagangan Senin 23 Maret 2015.

Rupiah Masih Tertatih-tatih untuk Kembali Menguat

Dengan konsistennya mata uang Garuda di kisaran Rp13.000 selama dua pekan terakhir, membuat Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa ada sinyal perlunya perbaikan ekonomi Indonesia.

Seperti mengutip dari laman setkab.go.id, mantan gubernur DKI Jakarta itu menyampaikan, lemahnya rupiah adalah sinyal bahwa pemerintah Indonesia harus melakukan perbaikan.

"Harus ada perbaikan. Modernisasi pada ekonomi kita,” kata Jokowi.

BI: Ekonomi RI Bakal Tumbuh Lagi di Kuartal Ketiga

Namun, dia menjelaskan, melemahnya nilai tukar rupiah juga memberikan keuntungan bagi komoditi ekspor Indonesia. Alasannya, karena bisa lebih kompetitif di pasar dunia.

"Depresiasi rupiah yang terjadi belakangan ini menjadikan investasi di Indonesia, sangat menarik dan kompetitif sebagai basis produksi," ungkapnya.

Menurut Jokowi, posisi Indonesia yang semakin berpotensi menjadi basis produksi itu sejalan dengan keinginannya untuk menjadikan Indonesia tidak lagi sebagai negara konsumtif tetapi produktif.

"Perekonomian Indonesia saat ini terlalu mengutamakan ekspor bahan mentah. Ke depan, Indonesia harus mengandalkan ekonomi yang berbasis produksi dan investasi," tambahnya. (asp)

![vivamore="
Awal Pekan, Hati-Hati Rupiah Terdepresiasi
Baca Juga :"][/vivamore]
 Dolar AS dan rupiah.

Dolar Masih Lemah, Rupiah Melaju di Jalur Hijau

Program tax amnesty terus menjaga rupiah tetap di zona positif.

img_title
VIVA.co.id
11 Agustus 2016