- www.dailymail.co.uk
Dikutip dari Daily Mail, Selasa 23 Maret 2015, para dokter telah lama menyarankan agar para wanita hamil untuk berhenti merokok. Imbauan itu bertujuan agar tak meningkatkan risiko kehilangan prematur, masalah pernafasan dan kematian janin.
Hasil penelitian menunjukkan janin wanita hamil yang merokok terlihat tangan janin menyentuhkan pada mata dan mulut mereka secara prematur. Tentunya hal itu menjadi berbahaya bagi perkembang sang janin.
Untuk sampai pada kesimpulan itu, Nadja Reissland, peneliti Universitas Durham memantau perkembangan janin 20 wanita hamil yang mendatangi University Hospital James Cook di Middlesbrough, Inggris, Dari jumlah responden itu, empat wanita di antaranya rata-rata merokok 14 batang dalam sehari.
Peneliti kemudian memindai gambar USG dalam bentuk 4 dimensi untuk merekam gerakan kecil dalam rahim, secara berkala.
Reissland memindai isi rahim pada usai kehamilan minggu ke 24, 28, 32 dan 36 minggu. Hasil pemindaian menunjukkan, janin wanita hamil yang merokok menunjukkan tingkat signifikan gerakan mulut dan menyentuh diri sendiri dibanding janin wanita hamil yang tak merokok.
"Sebuah studi lebih luas diperlukan untuk mengonfirmasi hasil ini dan menyelidiki efek tertentu, termasuk relasi stres ibu dan merokok," ujar dia.
Tercatat saat ini di Inggris 12 persen wanita hamil merokok. Angka wanita hamil merokok kian besar, yaitu 20 persen, di daerah tertentu seperti North East, Inggris.
Hasil studi Reissland itu disambut positif oleh salah satu penulis studi lain, Brian Francis profesor dari Lancaster University, Inggris.
"Teknologi berarti melihat apa yang sebelumnya tersembunyi, ini juga mengungkapkan bagaimana merokok mempengaruhi perkembangan janin yang tak kita sadari. Itu adalah bukti efek negatif merokok pada saat hamil," ujar Francis.
Penelitian ini telah diterbirkan pada Jurnal Acta Paediatrica.
[/vivamore]
