Anggota DPR : Segera Lakukan Konversi BBM ke BBG di Sumbawa

Pengisian Stasiun BBG Bergerak
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id
Komisi VII Dukung Upaya Pemerintah Perkuat Pertamina
- Dalam pidato pembukaan masa persidangan III tahun sidang 2014-2015, Ketua DPR RI  Setya Novanto mengatakan bahwa DPR akan mendorong pemerintah untuk mempercepat konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG).

Pimpinan DPR Nilai Sudah Cukup Bukti Jadikan Ahok Tersangka

Apa yang disinggung oleh Setya Novanto, kembali ditekankan oleh Anggota Komisi VII DPR RI Kurtubi dari Fraksi Partai Nasdem. “Pemerintah harus segera mewujudkan konversi BBM ke BBG,” ujarnya ketika ditemui usai sidang paripurna di Wisma Nusantara II.
Cita Citata Cabut Laporan terhadap Anggota DPR


Kurtubi mengatakan bahwa konversi BBM ke BBG banyak keuntungan, terutama dalam rumah tangga. Penggunaan BBG dalam rumah tangga sudah merupakan hal biasa bagi kebanyakan masyarakat di Indonesia, ternyata di daerah pemilihan Kurtubi sendiri, Pulau Sumbawa, belum seberuntung daerah lain. 


Bertepatan dengan momentum anggota dewan kembali memasuki masa bersidang, sehabis reses, Kurtubi mengungkapkan soal kondisi kampung halamannya.


“Rumah tangga sudah pindah dari minyak tanah ke elpiji. Sementara di pulau Sumbawa belum terjadi, akibatnya minyak tanah yang disubsidi ke pulau Sumbawa banyak yang diselundupkan ke Lombok,” katanya.


Karenanya, lanjut Kurtubi, Fraksi Partai Nasdem menginginkan konversi BBM ke elpiji segera di lakukan di Pulau Sumbawa. Apalagi kenyataan mensubsidi minyak tanah karena masyarakat di sana belum pakai elpiji, sebenarnya merugikan negara.


“Jadi saya yang akan memperjuangkan aspirasi masyarakat Nusa Tenggara Barat, khususnya di pulau Sumbawa untuk memperjuangkan konversi BBM ke elpiji. Yang kedua, saya akan perjuangkan aspirasi juga agar pemerintah membangun kilang minyak yang baru berlokasi di NTB.


Kurtubi yang juga dikenal sebagai tokoh yang concern dengan permigasan itu, menandaskan
mind set
lama masih dominan soal pembangunan kilang minyak ini. Ia mengatakan bahwa membuat kilang minyak sekarang ini orientasinya sudah berubah. Saat ini, sebutnya, bagaimana caranya agar BBM yang dihasilkan kilang minyak baru itu bisa menghasilkan dan harus dekat dengan konsumen.


“Sejak jaman belanda sampai sekarang, BBM di Bali, Lombok, Sumbawa Timur, Kupang Flores dan seterusnya, dipasok dari Balikpapan, sehingga biaya angkutnya mahal. Sekarang kalau kilang BBM-nya di Pulau Lombok, maka biaya angkut BBM menjadi murah dan itu menguntungkan ekonomi nasional,” katanya.


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya