Sumber :
- US Gov
VIVA.co.id
- Pada 36 tahun lalu, disertai dengan perayaan di Gedung Putih, Presiden Mesir, Anwar el-Sadat, dan PM Israel, Menachem Begin, menandatangani perjanjian damai bersejarah. Kesepakatan ini mengakhiri tiga dekade ketegangan antara Mesir dan Israel.
Dilansir dari laman History , perjanjian itu juga mengatur dimulainya hubungan diplomatik dan perdagangan. Perdamaian kedua negara dimulai dengan langkah tak terduga yang dilakukan Sadat, dua tahun sebelumnya.
Baca Juga :
17-11-1869: Terusan Suez Diresmikan
Baca Juga :
Akhirnya Letkol Danu Resmi Jadi Komandan Pasukan Tengkorak Kostrad TNI Gantikan Raja Aibon Kogila
Dilansir dari laman History , perjanjian itu juga mengatur dimulainya hubungan diplomatik dan perdagangan. Perdamaian kedua negara dimulai dengan langkah tak terduga yang dilakukan Sadat, dua tahun sebelumnya.
Pemimpin Arab itu melakukan perjalanan ke Yerusalem, untuk mengupayakan kesepakatan damai permanen dengan tetangganya, Israel, setelah konflik selama tiga dekade.
Kunjungan Sadat untuk bertemu dengan Begin dan berbicara di parlemen Israel, mendapat respon dengan kemarahan di banyak negara-negara Arab. Namun Sadat tetap melanjutkan upaya damainya dengan Begin.
Pada September 1978, keduanya bertemu lagi di Amerika Serikat (AS), di mana mereka menegosiasikan perjanjian bersama Presiden AS Jimmy Carter di Camp David, Maryland.
Perjanjian Camp David menetapkan kerangka kerja untuk hubungan diplomatik dan perdagangan. Tujuh bulan kemudian, perjanjian damai secara resmi ditandatangani.
Upaya damai yang dilakukan Sadat dan Begin, membuat keduanya memperoleh Hadiah Nobel Perdamaian pada 1978. Namun Mesir kemudian dikeluarkan dari Liga Arab. Sadat dibunuh di Kairo pada 6 Oktober 1981.
Sepeninggal Sadat, Mesir tetap melanjutkan proses perdamaian dan secara resmi memulai hubungan diplomatik dengan Israel, pada 1982. (ren)
![vivamore="
Baca Juga
:"]
[/vivamore]
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Pemimpin Arab itu melakukan perjalanan ke Yerusalem, untuk mengupayakan kesepakatan damai permanen dengan tetangganya, Israel, setelah konflik selama tiga dekade.