Pendapatan Indonesia dari Pajak Masih Tertinggal Jauh

Ilustrasi uang rupiah.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma
VIVA.co.id
Menkeu Akan Ubah Postur Belanja APBN-P 2016
- Kondisi keuangan negara tampak memprihatinkan. Di tengah terus meningkatnya produk domestik bruto (PDB), jumlah penerimaan Indonesia tidak bertambah signifikan.

Ahok Ditantang Naikkan Dana Bagi Hasil Pajak

Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) menyebut pendapatan Indonesia dari pajak tertinggal jauh dibanding Turki, Afrika Selatan, Brazil, maupun negara-negara tetangga.
Pejabat Tersandung Panama Papers Didesak Mundur


Fakta itu menjadi sebuah ironi. Sebab, selama sepuluh tahun terakhir, PDB Indonesia terus tumbuh. Namun fakta itu nyatanya belum mampu berkontribusi penuh pada penerimaan negara, khususnya dari sektor pajak.


Performa perolehan pajak belum terlalu menggembirakan. Dalam dua bulan pertama di 2015 saja, perolehan pajaknya jauh di bawah perolehan pada Januari-Februari tahun lalu.


Selama Januari-Februari 2015, Direktorat Jenderal Pajak (DJP) baru mengumpulkan penerimaan Rp125 triliun. Padahal, di periode yang sama pada 2014, perolehan pajaknya mencapai Rp137,65 triliun.


Sementara itu, menurut data Badan Pusat Statistik, PDB Indonesia terus melejit. Tahun 2014 lalu, misalnya. PDB atas harga dasar yang berlaku mencapai Rp10.542,7 triliun. Sementara, PDB per kapita mencapai Rp41,8 juta atau US$3.631,5.


Berdasarkan temuan OECD, PDB Indonesia terus tumbuh dalam 10 tahun terakhir, melebihi negara-negara tetangga macam Malaysia, Thailand, Filipina maupun Singapura.


"Dibanding besarnya PDB, dan untuk negara dengan penduduk yang mencapai 240 juta, pendapatan pajak Indonesia masih rendah" kata Angel Gurria, Sekjen OECD di Jakarta, Rabu 25 Maret 2015.


Organisasi nirlaba di bidang strategi ekonomi itu juga menyebut pertumbuhan infrastruktur Indonesia masih lamban.


"Indonesia mempunyai kesempatan untuk mencapai target pendapatan pajak dengan meningkatkan pendidikan, memacu pertumbuhan infrastruktur dan memperkuat sistem kemanan sosial" tutur Gurria. (ren)


![vivamore="
Baca Juga
:"]



[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya