Sumber :
- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVA.co.id
- Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali melemah pada perdagangan Kamis, 26 Maret 2015. Mata uang garuda terkoreksi sebesar 71 poin atau 0,55 persen dibandingkan penutupan perdagangan sehari sebelumnya yang menyentuh level Rp12.932 per dolar AS.
Berdasarkan pantauan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah tembus ke level Rp13.003 per dolar AS. Dengan demikian, setelah dua hari terakhir mampu bergerak menguat, namun rupiah harus tergelincir di atas level Rp13.000.
Baca Juga :
Dolar Masih Lemah, Rupiah Melaju di Jalur Hijau
Berdasarkan pantauan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah tembus ke level Rp13.003 per dolar AS. Dengan demikian, setelah dua hari terakhir mampu bergerak menguat, namun rupiah harus tergelincir di atas level Rp13.000.
"Pelemahan ini tidak terjadi pada rupiah saja. Perdagangan pagi ini, sebagian besar mata uang Asia ditransaksikan cenderung melemah terhadap dolar AS," ujar pengamat pasar modal, Edwin Sebayang kepada
VIVA.co.id.
Dia menjelaskan, setidaknya dari 11 mata uang Asia maka hanya tiga mata uang yang menguat. Sedangkan, satu mata uang stagnan, yakni dolar Hong Kong.
Untuk ketujuh mata uang lainnya yang turun, kata dia, ringgit Malaysia paling lemah. Kemudian, disusul oleh rupiah dengan kembali menembus level Rp13.000 per dolar AS.
![vivamore="
Baca Juga
:"][/vivamore]
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Pelemahan ini tidak terjadi pada rupiah saja. Perdagangan pagi ini, sebagian besar mata uang Asia ditransaksikan cenderung melemah terhadap dolar AS," ujar pengamat pasar modal, Edwin Sebayang kepada