Sumber :
- Dok. Pribadi Peng Xinjiang
VIVA.co.id –
Bunga tidur alias mimpi, seringkali pudar di pagi hari. Kita hanya mampu mengingat sekilas atau sekelumit bagian dari mimpi. Umumnya, yang tersisa adalah perasaan yang ditimbulkan mimpi.
Panik dan ketakutan saat mendapat mimpi buruk atau perasaan tenang dan terbuai ketika mendapat mimpi baik.
Tapi, tidak demikian adanya dengan seorang kakek asal Tiongkok. Selama 14 tahun terakhir, Peng Xinjian, 74, mengaku bisa menangkap mimpinya, yang kemudian dia tuangkan dalam kertas.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Perempuan Bernama Y Kini Kuliah di UNY
Panik dan ketakutan saat mendapat mimpi buruk atau perasaan tenang dan terbuai ketika mendapat mimpi baik.
Baca Juga :
Di Toko Ini Anda Bisa Bawa Anjing Peliharaan
Tapi, tidak demikian adanya dengan seorang kakek asal Tiongkok. Selama 14 tahun terakhir, Peng Xinjian, 74, mengaku bisa menangkap mimpinya, yang kemudian dia tuangkan dalam kertas.
Setiap bangun dari tidur, Xinjian akan segera menggambarkan mimpinya. Hingga saat ini, Xinjiang sudah mengumpulkan lebih dari 13 ribu mimpi.
Dilansir
People’s Daily Online,
Xinjian mulai menangkap mimpi usai kematian ayahnya di tahun 2001.
Kumpulan mimpi yang dikumpulkan Xinjian menjadi 30 buku itu kebanyakan berisi kisah absurd, mulai dari memanggul beras hingga dikejar kodok. Lainnya, Xinjian kerap memimpikan keluarganya, masa perang yang dia jalani, serta selebriti.
Tidak hanya menggambar, Xinjian juga menuliskan mimpinya dalam sebuah cerita pendek.
Pria yang berdomisili di Changsa, Selatan Tiongkok, tersebut berniat membukukan kisahnya dan menjualnya ke seluruh dunia.
Dia mengungkapkan, mimpi favoritnya adalah saat dia menyelenggarakan pesta pernikahan, bukan untuk diri sendiri, melainkan orang lain yang lebih tua darinya.
“Saya yakin mimpi itu sering muncul karena saya dan istri tidak pernah merayakan pernikahan kami dan itu hal yang sangat saya sesalkan,” kata Xinjian.
Dia juga sering memimpikan almarhumah istrinya, juga ayahnya. “Mungkin saya melihat mereka dalam mimpi sekitar 100 kali,” ujarnya.
Bila umumnya, orang lain menganggap mimpi sebagai bunga tidur semata, Xinjian menganggap mimpi adalah hadiah dari surga.
“Mimpi adalah berkah. Melalui mimpi saya bisa kembali bertemu dengan ayah dan istri saya,” tutur dia. (ren)
![vivamore="
Baca Juga
:"]
[/vivamore]
(ren)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Setiap bangun dari tidur, Xinjian akan segera menggambarkan mimpinya. Hingga saat ini, Xinjiang sudah mengumpulkan lebih dari 13 ribu mimpi.
