Pemerintah Kaji Harga Keekonomian Baru untuk BBM

Petugas mengisi bensin bersubsidi di stasiun pengisian bahan bakar di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id
YLKI Pertanyakan ke Mana Dana Subsidi BBM
- Kenaikan harga minyak dunia membuat pemerintah kembali merencanakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Oleh karena itu, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) saat ini sedang menghitung berapa besaran yang pantas untuk menaikkan harga BBM.

YLKI : Banyak Masyarakat Tak Sadar Subsidi BBM Sudah Dicabut

Menteri ESDM, Sudirman Said, mengatakan, meski sedang dikaji oleh kementeriannya, akan tetapi semua keputusan nantinya diserahkan penuh kepada Presiden RI, Joko Widodo.

"Sedang dihitung terus, karena harga BBM memang menjadi wewenang pemerintah," ujar Sudirman di kantor Kementerian ESDM Jakarta, Jumat 27 Maret 2015.

Menurut Sudirman, isu tentang kenaikan harga BBM itu bermula dari media yang mengabarkan, dan semua pihak harus sadar bahwa harga minyak dunia memang sedang naik.

"Saya baca koran, dan baca kalkulasi Pertamina, dan rupiah kena dampak pelemahan, kami memahami kalkulasi harga keekonomian juga memang naik," katanya.

Meski begitu, Sudirman melanjutkan, penghitungan harga kenaikan BBM ini tidak hanya dilihat dari tolak ukur harga pasar semata. "Kita juga harus melihat beban ekonomi (inflasi) dan kesiapan masyarakat Indonesia itu sendiri," ujarnya.

Isu tentang kembali naiknya harga BBM ini bermula setelah Pertamina mengusulkan pada April 2015 untuk menaikkan harga BBM jenis Premium dan Solar. Ini dilakukan untuk mengikuti harga keekonomian yakni Rp8.200 dan Rp7.450 per liter. (art)

![vivamore="
Transparansi Perhitungan Harga Premium Dipertanyakan
Baca Juga :"]

[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya