Punya Persoalan Sama, Thailand Rayu UMKM Jawa Timur

Suatu kios UKM Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Bali.
Sumber :
  • VIVAnews / Bobby Andalan
VIVA.co.id
40 Juta Pemilih Akan Ikut Referendum di Thailand Hari Ini
- Pemerintah Thailand berjanji akan memberikan kemudahan kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) asal Jawa Timur untuk mengembangkan berbagai kerja sama dengan pelaku usaha di Thailand.

AS Peringatkan Warganya Agar Berhati-hati di Thailand

Itu dikatakan Staf Profesional Senior Biro Pencapaian Usaha, Kementerian Perdagangan Thailand, Tipasuk Jaratjassada saat menerima kunjungan Biro Humas Pemerintahan Provinsi Jawa Timur di Bangkok, 27-30 Maret 2015.
Bocah 8 Tahun Ditahan Hanya karena Robek Poster Referendum


"Bisnis di bidang apa saja, bagi kami itu peluang besar, jika ada pengusaha asal Jawa Timur yang mau bekerja dengan pengusaha kami," ujar Tipasuk.

Dia menyebut, usaha kecil di negaranya akhir-akhir ini terbilang lesu, karena mahalnya bahan-bahan baku. "Itu sebabnya kami jual ke pasaran dengan harga tinggi juga. Dampaknya, produk UMKM Thailand kalah bersaing di pasar dunia," ujarnya.


Persoalan yang sama juga dirasakan oleh pengusaha UMKM di Indonesia, khususnya asal Jawa Timur. Yakni, soal mahalnya biaya produksi. Itu tidak hanya dirasakan oleh Indonesia dan Thailand, tapi di negara-negara ASEAN juga merasakan hal yang sama.


Untuk itu, solusinya dan guna mendukung MEA, harus ada kerja sama bisnis antara pengusaha asal Indonesia dan Thailand.


"Kami harus saling melihat potensi masing-masing negara. Misalnya, pengusaha Indonesia punya material bahan baku untuk produksi bisa dijual ke Thailand, maka kami persilakan untuk langsung melakukan kerja sama dengan pengusaha di sini (Thailand)," tuturnya.


Dia berharap, Pemerintah Provinsi Jawa Timur memfasilitasi pengusahanya yang mau bekerja sama dengan Thailand. "Nanti, Pemprov Jatim bisa menghubungi saya dan selanjutnya akan langsung saya sambungkan dengan pengusaha di sini," ujarnya.


Kalau tidak dilakukan kerja sama bisnis seperti ini, lanjut Tipasuk, UMKM Indonesia dan Thailand akan selalu kalah bersaing dengan produk-produk dari Tiongkok.


Dia mencontohkan, Thailand cuma mampu bersaing di dua sektor produk di dunia, yaitu elektronik dan produk
chemical
. "Dua produk kami ini bahkan bisa masuk ke pasar Indonesia," katanya.


Lainnya, Thailand mengaku tak punya andalan. Untuk agrikultural yang salah satunya dulu berhasil ekspor beras ke Indonesia, kini sudah kalah bersaing dengan produk-produk agrikultural dari Kamboja dan Vietnam. "Beras kami sudah lama tidak diekspor lagi ke Indonesia," ujarnya.


"Daripada pengusaha Indonesia bekerja sama dengan Malaysia, Vietnam, atau negara-negara ASEAN lainnya, lebih baik bekerja sama dengan kami saja," tutur dia.


Kepala Biro Humas dan Protokoler Pemprov Jatim, Supratomo, menyambut baik ajakan Thailand yang disampaikan Tipasuk. Meski diakui, akan ada kendala bahasa antara pengusaha Thailand dan Indonesia.


"Memang tak banyak masyarakat Thailand yang bisa berbahasa Inggris. Pengusaha UMKM Indonesia yang bisa berbahasa Inggris juga begitu. Kami juga masing-masing tidak bisa bahasa Indonesia dan Thailand. Kendala bahasa ini harus diatasi," ujar Tipasuk.


![vivamore="
Baca Juga
:"]


[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya