Sumber :
- Herdi
VIVA.co.id
- Pemakaman almarhum Olga Syahputra di taman pemakaman umum (TPU) Malaka, Pondok Kelapa, Jakarta Timur mendatangkan berkah tersendiri bagi warga setempat.
Bagaimana tidak, sejak jasad komedian itu dikebumikan di TPU Malaka, warga mendapatkan rezeki nomplok dengan cara mengais rezeki dari kehadiran para pelayat yang terus membanjiri makam Olga.
Seperti yang dirasakan mahasiswa salah satu perguruan tinggi swasta bernama Iqbal ini. Sejak hari pertama hingga hari kedua dimakamkannya Olga di tempat itu, Iqbal telah mengantongi uang lebih dari Rp50 ribu per hari.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Billy Syahputra Menahan Tangis di Atas Panggung
Baca Juga :
Billy Siap Gantikan Tugas Olga Syahputra
Bagaimana tidak, sejak jasad komedian itu dikebumikan di TPU Malaka, warga mendapatkan rezeki nomplok dengan cara mengais rezeki dari kehadiran para pelayat yang terus membanjiri makam Olga.
Seperti yang dirasakan mahasiswa salah satu perguruan tinggi swasta bernama Iqbal ini. Sejak hari pertama hingga hari kedua dimakamkannya Olga di tempat itu, Iqbal telah mengantongi uang lebih dari Rp50 ribu per hari.
Uang itu didapatkan Iqbal dari para pelayat yang memarkir kendaraan di tempat parkiran dadakan, yang dibuat Iqbal di depan pintu masuk TPU Malaka.
"Soalnya, pas ada makam Olga, TPU
rame
. Bahkan sampai 24 jam, jadi
rame
terus," ujar Iqbal, Minggu 29 Maret 2015.
Hal serupa juga diungkapkan, Rampez. Pria usia 22 tahun ini juga mengaku, pasca dikuburnya Olga Syahputra, TPU Malaka sangat ramai dikunjungi sejumlah pelayat dari berbagai kota.
"Kami
sih
tidak patok harga, tapi, biasanya mereka kasih Rp2.000 per motor.
Yah,
sehari dari jam 08.00-16.00 bisa sekitar Rp100 ribu," ujarnya.
Demikian juga dengan para pedagang makanan dan minuman. Arifin salah satunya, pria paruh baya penjual siomay ini mengaku sangat laris meski dua hari berjualan di TPU Malaka.
"Alhamdulillah di sini
doang
sudah mau habis, bahkan makanannya
ditambahin
. Bisa jadi dua kali lipat untungnya," ujar Arifin.
Arifin yang biasanya berjualan secara keliling mengatakan bahwa yang makan siomay buatannya tak hanya datang dari sekitar Pondok Kelapa, melainkan ada juga datang dari Bogor, Bandung, serta Sukabumi.
"Pas saya tanya, mereka datang dari jauh-jauh cuma pakai sepeda motor," ungkap Arifin. (art)
![vivamore="
Baca Juga
:"]
[/vivamore]
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Uang itu didapatkan Iqbal dari para pelayat yang memarkir kendaraan di tempat parkiran dadakan, yang dibuat Iqbal di depan pintu masuk TPU Malaka.
