Saratoga Investama Sedaya Bukukan Laba Bersih Rp803 M

Sandiaga Uno
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVA.co.id - PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (berkode saham SRTG) berhasil membukukan kenaikan laba bersih sebesar 226 persen dari Rp246 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp803 miliar sepanjang 2014 yang diatribusikan pada pemegang saham perseroan.

Lepas Jabatan, Sandiaga Uno Masih Bimbang Jual Saham

Pertumbuhan bisnis itu terutama ditopang oleh fundamental bisnis di sektor infrastruktur dan sumber daya alam.

Presiden Direktur SRTG, Sandiaga S Uno, mengatakan bahwa di tengah kondisi makro ekonomi yang menantang selama 2014, Saratoga berhasil mempertahankan momentum pertumbuhan dan terus memperkuat fundamental bisnis secara positif. 

Pencapaian kinerja bisnis yang sangat baik tersebut, katanya, menjadi salah satu indikator bahwa strategi investasi yang dilakukan secara prudent dan terukur mampu menjawab kondisi pasar yang sangat dinamis.

"Kami sangat bersyukur atas kinerja luar biasa yang berhasil dicapai Perseroan pada 2014. Lintas Marga Sedaya, perusahaan investasi Saratoga yang membangun jalan tol Cikampek-Paliman sepanjang 116 km, berhasil mencapai lebih dari 80 persen penyelesaian konstruksi. Tri Wahana Universal, perusahaan investasi kami di bidang penyulingan minyak, berhasil meningkatkan produksi rata-rata harian dari 8,736 bopd menjadi 13,976 bopd," tutur Sandiaga dalam keterangannya yang diterima VIVA.co.id, Selasa 31 Maret 2015.

Viral MUA Ceritakan Kisah Pengantin Kesurupan Gegara Tidak Ziarah Kubur Sebelum Nikah

Selain itu, lanjutnya, Provident Agro, perusahaan investasi SRTG di bidang perkebunan kelapa sawit, berhasil mencatatkan laba Rp168 miliar didorong oleh rata-rata umur perkebunan yang telah mencapai usia produktif, yakni tujuh tahun.

Menurut dia, dengan didukung fundamental bisnis perusahaan-perusahaan investasi yang kuat, Saratoga optimistis akan mampu melanjutkan dan mempertahankan momentum pertumbuhan ini meski tantangan ke depan sangat besar.

Tetap Gunakan Sirekap di Pilkada Serentak, KPU: Kami Punya Kewajiban untuk Terbuka

Dia juga menyampaikan bahwa perseroan akan konsisten dalam membuka setiap peluang investasi untuk terus meningkatkan value perusahaan dan memberikan kontribusi lebih besar pada perekonomian Indonesia.

Tiga pilar Saratoga

"Saratoga akan terus memperkuat tiga pilar portofolio investasinya, terutama di sektor infrastruktur dan konsumer, karena kedua sektor tersebut memiliki potensi pertumbuhan yang masih sangat besar di Indonesia. Sektor infrastruktur, sebagai katalisator utama perekonomian Indonesia, semakin menjadi perhatian utama pemerintah. Langkah pemerintah menghapuskan subsidi BBM dan mengalihkannya untuk pembangunan infrastruktur merupakan sinyal positif," jelasnya.

Sebagai perusahaan investasi yang aktif, Saratoga mempertimbangkan lebih dari 100 peluang investasi pada tahun 2014, cukup stabil dibandingkan peluang yang masuk tahun sebelumnya.

Dengan melakukan penyaringan dan due diligence yang ketat, akhirnya Saratoga menambah dua investasi di tahun 2014, yakni PT Gilang Agung Persada (GAP) dan PT Trimitra Karya Jaya (TKJ).

Untuk mengoptimalkan potensi pasar di sektor konsumer, pada 2014 Saratoga mengakuisisi 4,17 persen saham PT GAP. Perusahaan tersebut merupakan perusahaan bisnis fashion, lifestyle dan luxurious brand yang berada di Indonesia, dengan nilai investasi sebesar US$5 juta.

Sesuai dengan pandangan jangka panjangnya terhadap komoditi logam bernilai tinggi, Saratoga juga mengakuisisi 80 persen saham PT Trimitra Karya Jaya yang memiliki kepemilikan 25.7 persen di proyek tambang emas dan tembaga per tanggal 31 Desember 2014.

Sepanjang 2014, Saratoga telah berhasil mengimplementasikan manajemen risiko dalam hal pendanaan, seperti mengatur masa jatuh tempo utang perseroan sesuai dengan durasi investasi Perseroan.

Kemudian, perseroan mengurangi risiko nilai tukar mata uang asing dengan mengkonversikan pinjaman senilai US$57,5 juta menjadi Medium Term Notes (MTN) dengan denominasi rupiah melalui private placement. Dan juga mengurangi bunga nilai pinjaman efektif dolar Amerika Serikat dari 5,32 persen menjadi 4,29 persen.

Selain itu, SRTG berhasil meraih peringkat jangka panjang A (idn) dengan outlook stabil dari Fitch Rating. Saratoga merupakan perusahaan investasi Indonesia pertama yang mendapatkan peringkat dari Fitch Rating.

![vivamore="Baca Juga :"]

[/vivamore]

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya